Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UTA ’45) Jakarta menyalurkan bantuan serta menggelar sosialisasi penanggulangan tengkes atau stunting kepada masyarakat pesisir DKI Jakarta melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
"Fokusnya ada pada program bidang kesehatan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat tentang pentingnya penanggulangan stunting," kata Koordinator KKN UTA'45 Riong Seulina di Jakarta, Sabtu.
Kegiatan yang berlangsung sepanjang Agustus 2023 di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Muaragembong, Cilincing, Jakarta Utara, itu melibatkan 79 mahasiswa yang diarahkan oleh lima dosen pendamping lapangan.
Kegiatan KKN dengan tema "Peran Riset Abdimas dan Inovasi untuk Masyarakat Pesisir dalam Pencapaian SDGs" menyasar empat kelompok Rukun Warga (RW) di wilayah setempat.
Baca juga: Pemkot Jakut imbau pasutri pahami pola asuh anak sebelum kehamilan
Riong mengatakan, program kerja yang dijalankan selama masa KKN berupa penyerahan suplemen vitamin untuk warga serta diskusi untuk membahas solusi atas permasalahan warga.
"Kami juga mendorong program untuk meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang ekonomi, seperti pemasaran produk dan cara pembuatan izin usaha," ujarnya.
Rektor UTA’45 Jakarta J Rajes Khana mengatakan, kegiatan KKN bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi yang mencakup pengajaran dan pengabdian masyarakat dengan tujuan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh mahasiswa selama kuliah.
"Proses mendidik mahasiswa tidak hanya di bangku kuliah dan masih banyak pengetahuan yang belum diperoleh. Melalui KKN ini dapat membuat mahasiswa bekerja secara mandiri dan profesional," katanya.
Baca juga: Jakarta Utara cegah remaja putri anemia untuk kurangi tengkes
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Administrasi Jakarta Utara, prevalensi stunting di wilayah setempat dilaporkan menurun dari 2021 sebesar 20,4 persen menjadi 18,5 persen pada 2022.
Wali Kota Kota Administrasi Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengapresiasi kinerja seluruh Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), pemangku kepentingan, akademisi, unsur masyarakat hingga media massa yang telah bekerja keras berupaya menurunkan angka prevalensi stunting sepanjang tahun 2022.
Ali menerangkan, upaya menurunkan angka prevalensi stunting bukan hanya fokus kepada usia bayi dan anak, melainkan dimulai pada calon ibu atau usia remaja, calon pengantin hingga ibu nifas.
“Tentunya pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting dan inovasi-inovasi akan dilanjutkan di tahun 2023 dengan adanya evaluasi sehingga berjalan semakin baik dan semakin menurunkan angka prevalensi stunting di Jakarta Utara di kemudian hari,” katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023