Maka penting mengubah posisi dalam periode tertentu, supaya saraf tidak terjepit
Jakarta (ANTARA News) - Posisi tubuh tertentu saat melakukan aktivitas dalam waktu lama bisa memicu kerusakan sistem syaraf atau neuropati, kata konsultan neurologi dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S (K).
"Kebiasaan posisi tubuh tertentu juga bisa menyebabkan neuropati akibat trauma karena syaraf yang terjerat," kata Luthy dalam acara diskusi tentang neuropati di Jakarta, Rabu.
Ia mencontohkan, kebiasaan meletakkan pergelangan tangan pada papan ketik sebagai salah satu kegiatan yang berisiko tinggi memicu neuropati.
"Ada saraf di pergelangan tangan. Bila ini terjepit dalam waktu lama dan berulang-ulang ini akan menyebabkan cedera yang biasa disebut dengan carpal tunnel syndrom," kata Luthy.
Jongkok atau duduk bersila dalam waktu yang lama, katanya, juga bisa memicu neuropati.
Gejala neuropati biasanya diawali dengan kesemutan akibat peredaran darah tidak lancar yang kemudian mempengaruhi sistem saraf.
Hal serupa juga bisa terjadi pada seseorang yang senang duduk dengan posisi menumpangkan kaki, tambah Luthy.
"Ini bisa kembali seperti semula bila posisi tubuh diubah. Maka penting mengubah posisi dalam periode tertentu, supaya saraf tidak terjepit," jelasnya.
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013