Kota Bogor (ANTARA) - Pengamat Kebijakan Publik IPB University, Prof. Ernan Rustiadi menyatakan hasil survei Charta Politika Indonesia terkait persepsi positif publik terhadap kepuasan kinerja Pemkot Bogor Tahun 2023, menunjukkan apresiasi dan pandangan positif masyarakat atas kepemimpinan pemerintah daerah itu.
Ernan dalam keterangan tertulisnya di Bogor, Jumat, mengungkapkan hasil survei Charta Politika Indonesia tingkat kepuasan 84,5 persen merupakan capaian kepuasan yang relatif tinggi untuk negara demokratis seperti Indonesia.
Ernan mengatakan survei ini juga memberi informasi bidang aspek dan wilayah pembangunan yang paling diapresiasi dan yang paling perlu mendapat perhatian ke depan.
Baca juga: Survei SB IPB, pelanggan puas pada kinerja PDAM Kota Bogor
Ernan menyampaikan di Kecamatan Bogor Tengah tingkat kepuasan mencapai 96 persen, jauh lebih tinggi dari kecamatan lain, seperti Kecamatan Bogor Timur 76 persen. Hal ini diasumsikan, karena masyarakat di wilayah Bogor Tengah yang mendapat manfaat terbesar dari berbagai kebijakan dan program yang dicapai, khususnya terkait akses ke taman kota, infrastruktur kota, fasilitas pejalan kaki, dan pelayanan kesehatan.
"Selain itu, aspek transparansi anggaran pemerintah juga perlu disikapi dengan perbaikan kualitas komunikasi terkait sistem anggaran pembangunan," kata Ernan.
Charta Politika Indonesia merilis survei tentang Persepsi Publik terkait Kepuasan Kinerja Pemerintah Kota Bogor Tahun 2023. Survei dilakukan di Kota Bogor pada 18 – 23 Juli 2023, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 400 responden, yang tersebar di enam Kecamatan di Kota Bogor. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintah Kota Bogor yang dipimpin Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakilnya Dedie A. Rachim tergolong sangat tinggi. Kepuasan terhadap kinerja pemerintah Kota Bogor berada pada angka 84,5 persen (sangat puas 18,5 persen + cukup puas 66,0 persen).
Sementara tingkat ketidakpuasan berada pada angka 14,0 persen (kurang puas 12,5 persen + tidak puas sama sekali 1,5 persen) dan yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab 1,5 persen.
Tingkat kepuasan kinerja Pemerintah Kota Bogor jika dilihat berdasarkan per kecamatan, tiga teratas yang memiliki kepuasan tertinggi berada di Bogor Tengah (sangat puas 23 persen + cukup puas 73 persen), Bogor Barat (sangat puas 24 persen + cukup puas 64 persen) dan Tanah Sareal (sangat puas 11 persen + cukup puas 75 persen).
Jika dibandingkan survei Kota Bogor antara tahun 2022 dan tahun 2023, terdapat kenaikan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan Kota Bogor. Tahun 2022 (sangat puas 10,3 persen + cukup puas 63,5 persen) dan Tahun 2023 (sangat puas 18,5 persen + cukup puas 66,0 persen).
Baca juga: Ridwan Kamil berharap Jembatan Otista jadi ikon baru Kota Bogor
Baca juga: Wali Kota Bogor minta sistem zonasi dievaluasi
Pada penilaian kepuasan kinerja Pemerintah Kota Bogor, program yang dianggap paling berhasil oleh publik di urutan tiga teratas adalah kenyamanan taman kota 91 persen, pelayanan kesehatan 78 persen dan fasilitas pejalan kaki 77 persen.
Selain itu, program Pemerintah Kota Bogor yang paling banyak diketahui oleh publik, ketika diajukan pertanyaan terbuka (tanpa pilihan jawaban) adalah infrastruktur 37,5 persen, transportasi 9,8 persen, olahraga 2,5 persen, kesehatan 2,5 persen.
Persetujuan publik terhadap pemberlakuan skenario rekayasa lalu lintas saat ini, terkait proyek pekerjaan jembatan Otista 78,5 persen.
Publik yang setuju pemberlakuan lalu lintas satu arah di seputar Kebun Raya Bogor jika proyek jembatan Otista sudah selesai 64,0 persen.
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023