di Patra sudah memiliki empat pompa dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter per detik atau total 4.000 liter per detik

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyingkirkan instalasi listrik di Patra, Duri Kepa, sehubungan adanya pekerjaan pembangunan pompa air.

"Di situ kami sudah mulai pekerjaan fasilitas pompa. Jadi sekitar titik rumah pompa sudah harus dibersihkan termasuk kabel milik PLN," kata Kepala Sudin SDA Jakbar, Purwanti Suryandari saat dihubungi pada Jumat.

Ia mengatakan di lokasi pembangunan pompa tersebut masih ada beberapa instalasi listrik yang harus disingkirkan terlebih dahulu untuk sementara guna memperlancar pembangunan.

"Nanti kan fasilitas pompa pakai tenaga listrik. Makanya kami sekaligus koordinasi juga dengan PLN soal itu," jelas Purwanti.

Lebih lanjut, Purwanti mengatakan demi kelancaran pekerjaan pihaknya juga sudah menerima jaminan pelaksanaan dari pihak penyedia atau pemenang lelang pembangunan fasilitas pompa air berkapasitas 1.000 liter tersebut pada Jumat (21/7/2023).

"Jaminan pelaksanaannya itu sebesar lima persen dari keseluruhan anggaran pembangunan pompa air yang disiapkan," kata Purwanti.

Ia mengatakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang disiapkan untuk pembangunan pompa air di Patra tersebut sebesar Rp6 miliar lebih.

Purwanti menjelaskan jaminan pelaksanaan dari pihak penyedia dalam prosedur pembangunan pompa tersebut adalah tahap terakhir sebelum penandatanganan kontrak.

"Kan prosedurnya itu kalau sudah ada pemenang lelang, kita tinjau dan berkoordinasi dengan pihak pemenang lelang, kalau kita sudah setuju, kemudian kita keluarkan surat penunjukan penyedia barang dan jasa (SPPBJ). Kemudian dari SPPBJ itu, pihak penyedia membuat jaminan pelaksanaan sebesar lima persen dari kontrak. Nah, kalau jaminan pelaksanaannya sudah keluar, baru kita tanda tangan kontrak biar penyedia bisa mulai kerja," jelas Purwanti.

Jaminan pelaksanaan tersebut, lanjut Purwanti, sebagai langkah mitigasi sewaktu-waktu pihak penyedia bekerja tidak sesuai mekanisme atau perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya.

"Jaminan pelaksanaan itu untuk sewaktu-sewaktu penyedia wanprestasi atau tidak memenuhi janji," ungkap Purwanti.

Sekarang, lanjut dia, di Patra sudah memiliki empat pompa dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter per detik atau total 4.000 liter per detik.

"Jadi, pembangunan pompa kapasitas 1.000 liter ini untuk menambah yang 4.000 liter itu," ungkapnya.

Ia mengungkapkan pembangunan akan diupayakan selesai pada Desember 2023.

"Pengadaan dan pembangunan pompa kan butuh waktu sekitar enam bulan, makanya kita targetkan Desember selesai," ucap dia.

Ia mengatakan pembangunan fasilitas pompa air di Patra tersebut akan ditambah lagi dengan pembangunan rumah pompa yang bisa menampung pompa lebih besar dari pompa 1.000 liter pada tahun anggaran mendatang.

"Rencananya akan ditambah dua pompa lagi tahun depan. Makanya rumah pompa yang akan dibangun lebih besar. Dua pompa yang tahun depan itu akan ditempatkan di rumah pompa itu juga," kata dia.

Ia berharap pengadaan pompa tersebut nantinya dapat mengatasi banjir yang kerap terjadi di Kebon Raya dan Patra.
Baca juga: Wali Kota pastikan pompa Jalan Patra mampu surutkan genangan Duri Kepa
Baca juga: Jalan Patra Kebon Jeruk tergenang akibat hujan deras
Baca juga: 90 rumah di permukiman Duri Kepa Jakarta Barat terendam banjir

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023