Cirebon (ANTARA News) Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berencana memperluas areal kerajinan mebel rotan ke wilayah timur dengan menyiapkan sekitar 2.000 hektare.
Bupati Cirebon Dedi Supardi di Cirebon, Rabu, mengatakan pemkab setempat akan menambah areal kerajian mebel rotan yang selama ini hanya di kawasan Tegal Wangi, saat ini sudah disiapkan 2.000 hektare lahan di wilayah timur.
Pengembangan lahan usaha rotan, katanya, dibutuhakan untuk meningkatkan produksi mebel itu seiring tingginya pesanan terutama pasar ekspor.
Pihaknya akan bekerja sama dengan Lippo Group untuk memprioritaskan pengembangan industri rotan, papan, tripleks, dan bahan bangunan lainnya.
Dia mengharapkan semakin luasnya lahan kerajinan mebel rotan, akan menarik investor dan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.
Seorang pengusaha mebel rotan Cirebon Yusdiansyah mengharapkan rencana pemkab setempat itu mampu meningkatkan produksi karena pasar produk itu mulai menggairahkan.
Setelah kebijakan pemerintah pusat melarang ekspor bahan baku rotan, kata dia, usaha mebel rotan kembali menggairahkan karena pesanan kembali normal.
Sebelumnya, katanya, pengusaha setempat tidak mampu bersaing terutama untuk memasok produk ke pasar ekspor.
Ketua Asosiasi Mebel Rotan dan Kayu Indonesia (AMKRI) Sunoto mengatakan permintaan mebel rotan terus meningkat setelah larangan ekspor bahan baku dikeluarkan oleh pemerintah.
Akan tetapi, kata dia, meski permintaan naik, perajin rotan di Cirebon harus memperhatikan desain sesuai permintaan pasar, seperti mininalis yang diminati konsumen Jepang, sedangkan medium untuk Eropa.
"Jangan memaksakan produksi jika desain mebel rotan dan kayu tidak diminati pasar, karena persaingan dengan negara lain pemasok mebel cukup tinggi, butuh kretifitas perajin supaya mereka tetap diperhitungankan pasar dunia," katanya. (KR-EJS/M029)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013