Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan pembekalan ideologi Pancasila kepada anggota legislatif yang terpilih pada Pemilu 2024.

"Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk memberikan pembekalan kepada para anggota DPRD kota/kabupaten, DPRD provinsi, dan DPR RI Periode 2024-2029 mengenai ideologi Pancasila dan filsafatnya," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pembekalan perlu dilakukan karena anggota dewan baru memiliki beragam latar belakang sehingga diperlukan kesepahaman dan penguatan tentang ideologi Pancasila.

Hal itu disampaikan Bamsoet usai menerima Dewan Pakar BPIP John Pieris di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dia menjelaskan para anggota legislatif harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam mengatur penyelenggaraan negara sehingga setiap peraturan dan kebijakan yang dibuat mampu mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Baca juga: BPIP bidik gen Z untuk kuatkan ideologi Pancasila
Baca juga: Fadel Muhammad: Pancasila ideologi negara yang tak bisa diperdebatkan

Menurut dia, Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada Yogyakarta beberapa waktu lalu sempat merilis sebanyak 40 persen pasal-pasal dalam UUD 1945 inkonsisten dan tidak mengacu pada Pancasila.

"Inkonsistensi dan ketidaksesuaian tersebut terjadi pada pasal-pasal hasil amendemen konstitusi keempat atau amendemen terakhir pada 2002. Amendemen UUD NRI 1945 yang mengatur tentang negara hukum, tujuan negara, dan demokrasi tidak menunjukkan adanya hubungan yang koheren dengan nilai cita-cita hukum yang terkandung dalam esensi 'staatsfundamentalnorm', yaitu nilai-nilai Pancasila," jelas Bamsoet.

Bamsoet menjelaskan sangat riskan jika para anggota legislatif tidak lagi menghayati dan mengamalkan Pancasila. Mengingat Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan komposisi penduduk beragam sehingga rentan terpecah belah, seperti halnya yang terjadi di Timur Tengah, Uni Soviet, ataupun belahan dunia lainnya.

"Jika diibaratkan sebuah rumah, Pancasila adalah pondasi yang kuat sehingga mampu menopang rumah Indonesia agar kokoh. Karena Pancasila, semua kebinekaan yang ada tidak membuat bangsa Indonesia terpecah. Tetapi diikat menjadi suatu kekuatan besar," katanya.

Dia mengingatkan tantangan ke depan yang dihadapi bangsa Indonesia akan sangat berat. Semua pihak harus mewaspadai segala upaya yang merusak ideologi Pancasila untuk menghancurkan bangsa Indonesia.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023