Saya sangat bahagia di Galatasaray, saya disambut hangat sejak hari pertama saya tiba di sini,"
Madrid (ANTARA News) - Gelandang Galatasaray Wesley Sneijder mengklaim bahwa keputusannya untuk meninggalkan Inter Milan dan bergabung dengan juara Turki merupakan hal yang tepat, karena klub itu bisa melaju sampai babak perempat final.
Gelandang Belanda itu hengkang dari Liga Italia pada Januari untuk pindah ke Istanbul, dan ia percaya fakta bahwa dirinya akan menghadapi bekas klubnya Real Madrid di Santiago Bernabeu pada Rabu memperlihatkan bahwa dirinya telah mengambil keputusan yang tepat.
"Saya sangat bahagia di Galatasaray, saya disambut hangat sejak hari pertama saya tiba di sini," ucapnya dilansir AFP pada Selasa.
"Ini merupakan klub yang menakjubkan. Saya tentu saja benar-benar yakin bahwa saya mengambil pilihan tepat dengan datang ke sini. Saya ingin melangkah maju, tidak kembali ke belakang setelah Inter, dan lihat di mana saya sekarang: bermain melawan Real Madrid pada perempat final Liga Champions, maka saya pikir saya telah mngambil keputusan yang tepat."
Sneijder akan bekerja sama dengan pencetak gol terbanyak di Liga Champions Burak Yilmaz, dan pemain yang memenangi kompetisi ini pada musim lalu Didier Drogba untuk tim tamu, dan ia percaya bahwa mereka memiliki sejumlah senjata untuk memberikan kejutan.
"Kami ke sini untuk memenangi pertandingan, kami tidak datang ke sini untuk menanti dan bertahan, kami ada di sini untuk bermain dengan cara yang kami inginkan sebab kami memiliki tim yang kuat. Bukan kejutan kami berada di perempat final Liga Champions karena pemain-pemain yang kami miliki.
Sneijder juga berkata bahwa pertandingan ini akan menjadi pengalaman istimewa untuk bermain melawan bekas pelatihnya Jose Mourinho.
Kedua sosok ini memenangi Liga Champions di Bernabeu pada 2010 saat keduanya masih tergabung di Inter, bagaimanapun, ia menegaskan bahwa persahabatan keduanya akan ditepikan untuk satu malam.
"Menakjubkan bagi saya untuk bermain melawan dia besok, kami memiliki saat-saat indah saat masih bersama-sama, namun sekarang kami harus melupakannya."
"Besok kami merupakan musuh, untuk sementara waktu kami tidak berteman."
(H-RF/A016)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013