Jakarta (ANTARA News) - Mari Elka Pangestu yang kini menjadi kandidat Dirjen World Trade Organization (WTO) menilai dirinya unggul dalam persaingan dengan kandidat lain lantaran menjadi satu-satunya--dari sedikit kandidat--yang mewakili kaum perempuan.
"Saya unggul karena salah satunya saya ini perempuan," kata Mari Elka Pangestu yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, dirinya menjadi satu-satunya kandidat perempuan dari kawasan Asia Pasifik karena dua wakil kawasan Asia Pasifik yang lain adalah laki-laki yakni dari Selandia Baru dan Korea Selatan.
Selain itu, ia juga menjadi salah satu dari empat kandidat lain yang masih menjabat sebagai menteri aktif di negara masing-masing.
"Saya yakin dengan pengalaman saya di bidang perdagangan internasional, ini juga yang menjadi salah satu modal," katanya.
Jika nantinya terpilih sebagai Dirjen WTO, Mari Pangestu memiliki misi khusus untuk mengangkat isu-isu negara berkembang khususnya perlindungan terhadap petani miskin.
"Dalam WTO kita harus membela kepentingan semua negara tetapi tentunya saya akan fokus pada isu-isu negara berkembang terutama perlindungan terhadap petani miskin," katanya.
Ia menyadari jika terpilih sebagai Dirjen WTO nantinya, rangkap jabatan tidak akan lagi memungkinkan sehingga perannya sebagai Menparekraf akan dikembalikannya kepada Presiden RI.
Saat ini, sebanyak sembilan kandidat Dirjen WTO masih menjalani berbagai rangkaian seleksi putaran pertama.
Pada 10 April 2013, rencananya putaran kedua berlangsung di mana empat kandidat akan gugur dan hanya menyisakan lima kandidat terbaik.
Pada awal Mei 2013, kandidat akan mengerucut menjadi hanya dua orang untuk selanjutnya akan dipilih dan diumumkan Dirjen WTO baru pada akhir Mei 2013 dan mulai bertugas pada Agustus 2013.
Dari sembilan kandidat Direktur Jenderal WTO 2013-2017, Mari Pangestu adalah salah satu dari empat kandidat yang masih aktif menjabat sebagai menteri.
Lima kandidat lainnya memiliki latar belakang profesi dan pengalaman yang beragam.
Bila terpilih, Mari Pangestu akan menjadi wanita pertama yang menduduki posisi Dirjen WTO.
Dengan latar belakang pengalaman dan keahliannya, Mari Pangestu memiliki pemahaman terhadap pentingnya prinsip inclusion dan akan memastikan bahwa sistem perdagangan bebas akan memberikan peluang dan manfaat bagi setiap individu, manfaat bagi negara maju dan berkembang, dan manfaat bagi perusahaan besar dan UKM.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013