Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Selasa relatif stabil dan hanya menguat tipis menyusul melemahnya data manufaktur AS yang menekan dolar.

Rupiah ditransaksikan pada 9.712 per dolar AS, hanya naik 3 poin dari posisi sebelumnya yang berada pada 9.715 per dolar AS.

"Mata uang rupiah nampak stabil dengan bergerak relatif kuat di perdagangan Selasa didorong dari data manufaktur AS yang melambat," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.

Ia menambahkan meredanya kekhawatiran atas masalah krisis keuangan Cyprus yang mungkin bisa terhindar dari kebangkrutan telah menjadi sentimen positif bagi mata uang negara berkembang.

Namun demikian, lanjut dia rupiah masih menghadapi risiko penurunan terkait data inflasi Maret 2013 yang dinilai masih tinggi oleh pelaku pasar di sektor keuangan.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan penguatan nilai tukar rupiah masih dibayangi data tingkat pengangguran Eropa yang diperkirakan akan mengalami kenaikan.

Dari dalam negeri, ia menambahkan inflasi masih menjadi penahan penguatan nilai tukar domestik terhadap dolar AS dimana inflasi Maret sebesar 0,63 persen turut mempengaruhi pergerakan rupiah.

Menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah bernilai 9.737 per dolar AS, melemah tipis dibanding posisi sebelumnya 9.735 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013