Budidaya padi secara organik lebih banyak manfaatnya. Setidaknya, sistem produksinya ramah lingkungan....

Batola (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar panen perdana budidaya padi program “Lumbung Pangan Berkah” di Desa Anjir Pasar Kota (APK) II, Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan.

Keterangan tertulis dari Humas Balai Pelatihan Banjarmasin di Batola, Jumat, menyebutkan panen perdana itu dihadiri Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendes PDTT Prof. Luthfiyah Nurlaela dan Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Banjarmasin Ahmad Syahir.

Program Lumbung Pangan Berkah di Desa APK II, Barito Kuala itu merupakan inisiatif BPPMDDTT Banjarmasin bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Selatan, dan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala.

Baca juga: Menko PMK ajak masyarakat jaga pembangunan lumbung pangan di Puncak

Program tersebut diikuti 25 orang petani yang merupakan kelompok mustahiq zakat Desa Anjir Pasar Kota II dengan mengembangkan varietas padi jenis Siam Karang Dukuh yang dibudidayakan secara organik di atas lahan seluas 25 hektare.

Dari teknik budidaya padi yang berorientasi pada pemanfaatan bahan alami (lokal) tanpa menggunakan bahan kimia sintetis ini diperkirakan akan menghasilkan 100 ton gabah kering panen (GKP).

Kepala BPSDM Kemendes PDTT Luthfiyah mengapresiasi BPPMDDTT Banjarmasin, Baznas, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, serta seluruh petani peserta program yang telah mengembangkan budidaya padi secara organik karena menghasilkan produk lebih baik dan ramah lingkungan.

“Budidaya padi secara organik lebih banyak manfaatnya. Setidaknya, sistem produksinya ramah lingkungan, tidak mencemari lingkungan dengan bahan kimia, dan produktivitasnya terjaga dan berkelanjutan,” tutur Luthfiyah.

Sementara itu, Kepala BPPMDDTT Banjarmasin, Ahmad Syahir mengaku sangat puas dengan pencapaian program lumbung Pangan Berkah dan berharap dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.

Menurut Syahir, program tersebut telah memberikan kontribusi nyata terhadap upaya meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Barito Kuala untuk mewujudkan percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan desa tanpa kelaparan atau Sustainable Deveopment Goals (SDGs) Desa.

Syahir mengungkapkan program Lumbung Pangan Berkah juga dilaksanakan di Desa Karang Indah, namun pengembangan padi masih fokus di Desa APK II.

Baca juga: Mensos dirikan lumbung sosial tingkatkan ketahanan pangan Papua Tengah

Salah satu petani binaan, Supingi mengaku petani mendapatkan pelatihan, pendampingan, dan pembinaan melalui Program Lumbung Pangan Berkah sehingga lebih terarah.

“Tahun ini kami tidak menyangka, bangkit istilahnya, total 25 hektare lahan, rata rata hasilnya bagus,” ucap Supingi.

Supingi menambahkan melalui pola tanam menggunakan pupuk organik diprediksi produksi padi meningkat dari 70 blek menjadi 100 blek per hektare.

Pewarta: Imam Hanafi/arianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023