Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkualitas menjadi prasyarat penting bagi keanggotaan Indonesia di OECD nanti.
Pasalnya, ASN yang direkrut tentunya harus selaras dengan rencana pemerintah untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
“Tentunya untuk masuk menjadi OECD ada roadmap-nya. Pengalaman terakhir, di Asia hanya dua negara, Jepang dan Korea. Oleh karena itu, standar pelayanan publik yang levelnya lebih tinggi menjadi prasyarat agar Indonesia menjadi negara maju di tahun 2030,” kata Menko Airlangga melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Adapun OECD merupakan organisasi internasional yang dibentuk berdasarkan Konvensi Paris 1960 dan berbasis di Paris, Perancis. Sementara itu, OECD sendiri memiliki tujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan standar hidup negara anggotanya melalui promosi ekonomi dan pengembangan sumber daya.
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan, calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai 'future leaders' dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
“Oleh karena itu ASN harus bisa betul-betul mendorong agar pendapatan kita bisa meningkat. Untuk itu kita tidak bisa menggunakan cara lama dan biasa. Perlu terobosan, adaptasi, dan inovasi. Terutama dalam perekrutan dan pengembangan kompetensi ASN,” ujar Menko Airlangga.
Menko Airlangga menyampaikan kepada awak media bahwa Indonesia dalam anggota OECD menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengikuti roadmap tentang bagaimana dari pendapatan per kapita saat ini bisa sejajar dengan negara-negara anggota OECD lain.
“Banyak standar di K/L yang ditingkatkan, dan tentunya ASN harus siap,” pungkasnya.
Baca juga: Airlangga: OECD tanggapi positif permintaan keanggotaan Indonesia
Baca juga: Menko Airlangga sampaikan Indonesia siap jadi anggota OECD
Baca juga: Menko Airlangga: Indonesia manfaatkan bonus demografi jadi negara maju
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023