kasus malaria yang terjadi di Tanah Papua masih tinggi
Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Papua Robby Kayame mengakui, pihaknya terus berupaya untuk menekan kasus malaria yang masih tinggi di Tanah Papua.
"Kasus malaria yang terjadi di Tanah Papua masih tinggi yakni mencapai 539.298 kasus. Jumlah itu termasuk kabupaten yang saat ini sudah terpisah dari Papua dan masuk dalam tiga daerah otonomi baru (DOB), " kata Kadinkes Papua Robby Kayame di Jayapura, Kamis.
Dikatakan, upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Papua melalui dinas kesehatan kota dan kabupaten diantaranya membagikan kelambu yang sudah diberi disinfektan.
Selain itu penyuluhan juga dilakukan agar masyarakat senantiasa membersihkan halaman di sekitar rumah dan lingkungannya agar tidak menjadi sarang nyamuk khususnya nyamuk anopheles yang menyebabkan penyakit malaria.
"Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan penyebaran malaria hendaknya menggunakan kelambu agar terhindar dari penyakit malaria," harap Kayame.
Baca juga: Berdayakan kader, penyebaran malaria di Kota Jayapura terus ditekan
Baca juga: Kemenkes galang kolaborasi percepat penanggulangan malaria di Papua
Kayame mengaku, data yang dihimpun Dinkes Papua masih termasuk kabupaten yang saat ini sudah terpisah dan tergabung dalam tiga DOB yakni Propinsi Papua Tengah, Papua Selatan dan Papua Pegunungan.
Data Dinkes Papua selama semester I 2023 terungkap kasus malaria tertinggi di Kabupaten Mimika tercatat 184.856 kasus menyusul Kota Jayapura 67.874 kasus, Kabupaten Jayapura 53.951 kasus, Biak Numfor 33.600 kasus, Keerom 26.911 kasus,Nabire 25.265 kasus, Kepulauan Yapen 21.238 kasus, Merauke 20.747 kasus dan Sarmi 20.454 kasus.
Kemudian Kabupaten Boven Digul 19.794 kasus, Mappi 18.523 kasus, Asmat 10.061 kasus, Waropen 9.254 kasus, Supiori 8.004 kasus, Mamberamo Raya 7.110 kasus, Jayawijaya 5.046 kasus, Yahukimo 1.622 kasus, Mamberamo Tengah 1.588 kasus dan Kabupaten Lanny Jaya 1.310 kasus.
Kabupaten Tolikara 887 kasus, Paniai 385 kasus, Nduga 232 kasus, Yalimo 228 kasus, Pegunungan Bintang 227 kasus, Puncak Jaya 101 kasus dan Intan Jaya 39 kasus.
Untuk kabupaten lainnya masih kasus nya di bawah ketiga kabupaten dan kota, bahkan tiga kabupaten tidak tercatat adanya kasus malaria yaitu Kabupaten Puncak, Dogiai dan Deiyai di Papua Tengah.
Tercatat tiga kabupaten yang tidak ada laporan kasus malaria yaitu Kabupaten Puncak, Dogiai dan Deiyai di Papua Tengah, jelas Kayame.
Baca juga: Pemkab Biak Papua bagikan 75 ribu kelambu gratis untuk cegah malaria
Baca juga: Kabupaten Sorong Selatan mengawali eliminasi malaria di Tanah Papua
Baca juga: Insentif Rp2 miliar disiapkan bagi kader malaria di Kabupaten Jayapura
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023