Kami terus berupaya mencari investor yang berkeinginan menanamkan modalnya dalam pengembangan garam.

Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simeulue, Provinsi Aceh melalui Dinas Kelautan Perikanan setempat mengembangkan potensi garam untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di kabupaten kepulauan ini.

"Secara geografis, Kabupaten Simeulue dikelilingi lautan, sehingga memiliki potensi usaha produksi garam yang melimpah dan menjanjikan," kata Kepala Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Simeulue Isdawati, di Simeulue, Kamis.

Sekarang ini, kata Isdawati, baru ada satu usaha produksi garam di Kabupaten Simeulue. Produksi garam yang dihasilkan berkisar 750 kilogram hingga satu ton. Pemasarannya masih terbatas, baru sebatas memenuhi kebutuhan masyarakat Pulau Simeulue.

"Kami terus berupaya mencari investor yang berkeinginan menanamkan modalnya dalam pengembangan garam, sehingga potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan optimal," kata Isdawati.

Zulfikar, pelaku usaha garam di Kabupaten Simeulue mengatakan, usaha garam miliknya yang berada di Desa Kota Baru, Kecamatan Simeulue Timur. Usaha tersebut sudah berlangsung sejak 2018.

"Produksi garam masih berlangsung lancar, walau masih terbatas. Garam yang kami produksi masih terbatas untuk kebutuhan lokal dan belum dipasarkan ke daratan Aceh," katanya pula.

Zulfikar mengatakan terus berupaya memperluas lahan guna meningkatkan produksi. Akan tetapi, karena keterbatasan dana, pengembangan usaha dilakukan secara perlahan.

Selain itu, keterbatasan lainnya menyangkut izin BPOM RI, sehingga garam yang diproduksi lebih diperuntukkan usaha pengeringan ikan di Kabupaten Simeulue.

"Kami masih mengupayakan izin BPOM RI, sehingga bisa untuk konsumsi rumah tangga. Setelah izin BPOM keluar, produksi garam bisa kami meningkat," kata Zulfikar.
Baca juga: Akademisi: Aceh berpotensi jadi ladang garam Indonesia
Baca juga: KKP kucurkan bantuan Rp1,3 miliar untuk petambak garam di Aceh

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023