Istanbul (ANTARA) - Jepang berhasil mengungsikan sepuluh warga negaranya dari Niger yang tengah dilanda konflik akibat kudeta militer terhadap pemerintah terpilih.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan dalam konferensi pers pada Kamis bahwa delapan orang warga Jepang berhasil dievakuasi, sementara dua orang lainnya mengungsikan diri ke Paris.
Evakuasi dibantu oleh pemerintah Prancis, kata Matsuno.
Dia menyebut beberapa warga negara Jepang masih berada di negara itu, tetapi Tokyo akan terus memastikan keselamatan mereka.
Prancis dan negara-negara lain juga mengevakuasi warganya dari Niger, mengingat pemimpin kudeta Jenderal Abdourahmane Tchiani menolak campur tangan asing apa pun dalam urusan dalam negeri Niger.
Baca juga: Junta Niger tunjuk warga sipil jadi pejabat pemerintah dan Kabinet
Pekan lalu, sekelompok tentara melancarkan kudeta dengan menahan Presiden Mohamed Bazoum di kediamannya, dengan dalih situasi keamanan dan pemerintahan yang memburuk di negara Afrika Barat yang seluruh wilayahnya berbatasan dengan daratan.
Bazoum terpilih pada 2021 dalam transisi kekuasaan demokratis pertama Niger, sejak memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Prancis pada 1960.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu malam (2/8), Tchiani menegaskan tidak akan tunduk kepada tekanan agar mengembalikan kekuasaan Bazoum.
Dia juga mengkritik sanksi yang dijatuhkan para pemimpin Afrika Barat terhadap Niger.
Baca juga: Sepekan usai kudeta, Niger buka perbatasan ke negara tetangga
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023