Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pengusaha Indonesia dan China menandatangani 20 kesepakatan proyek investasi di bidang ekonomi dan sosial budaya.
Nota kesepahaman itu ditandatangani di Jakarta Senin petang dalam seminar promosi kerja sama ekonomi Indonesia-Provinsi Yunnan, China, disaksikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Perikanan dan Kelautan Syarif Cicip, Ketua Umum DPD Irman Gusman, Duta Besar RI untuk China Imron Cotan, dan Duta Besar China untuk Indonesia.
Sejumlah proyek investasi yang disepakati tersebut antara lain perdagangan, pertambangan, resort, PLTA, pendidikan, media cetak, dan industri seni.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan hubungan dan kerja sama yang baik antara Indonesia dan China semakin penting peranannya tidak saja bagi kedua negara tetapi juga kawasan.
Ia mengatakan, Indonesia dan China sebagai negara besar dan berpengaruh di masing-masing kawasan yakni Asia Tenggara dan Asia Timur, memiliki peran yang sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran kawasan.
Sementara itu, Ketua DPD Irman Gusman mengatakan dibawah kepemimpinan China yang baru diharapkan hubungan kedua negara akan semakin baik dari yang telah ada selama ini.
"Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia, dan China sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia, bertanggung jawab untuk mewujudkan kemamuran kawasan," ujarnya.
Irman menambahkan, "Indonesia dan China memiliki tanggung jawab untuk menciptakan iklim investasi dan perdagangan yang kondusif, di masing-masing negara sehingga kerja sama yang terjalin juga semakin meningkat dan berdampak positif tidak saja bagi kedua negara tetapi juga kawasan."
Gubernur Provinsi Yunnan Li Jiheng pada kesempatan yang sama mengatakan Indonesia merupakan negara yang sangat berpengaruh dan memiliki peranan besar di dunia, khususnya di ASEAN.
"Dengan sumber daya alam yang melimpah, populasi yang relatif besar serta pertumbuhan ekonomi yang positif dan stabil, menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan investasi yang menarik bagi China," ujarnya.
Li Jiheng menambahkan, "Dengan iklim investasi yang baik tersebut, maka makin banyak peluang kerja sama yang dapat dilakukan antara Indonesia dan China, tidak saja di bidang pariwisata, perdagangan dan investasi tetapi juga moneter, pertambangan dan lainnya."
Ia mengungkapkan saat ini terdapat 13 proyek di Indonesia yang merupakan investasi dari pengusaha Yunnan, dengan nilai 44 juta dolar AS dan terdapat p11 proyek di Yunnan yang merupakan investasi dari Indonesia dengan nilai 20 juta dolar AS.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013