Kudus (ANTARA News) - Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Kudus Chumaidah sering mendapat teror lewat layanan pesan singkat (SMS), menyusul adanya tuduhan dirinya memberikan dukungan terhadap salah satu pasangan calon peserta pilkada setempat.
"Teror SMS sudah berulang kali saya terima yang intinya meminta dirinya berhenti jadi juru kampanye salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati," kata Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Kudus, Jawa Tengah, Chumaidah, di Kudus, Senin.
Ia menegaskan, selama ini, dirinya tidak pernah menjadi juru kampanye pasangan tertentu.
Teror terbaru, yakni dugaan penembakan oleh orang tak dikenal ketika bus yang ditumpangi dirinya bersama siswa SD 1 Blimbingrejo, Kecamatan Nalumsari Jepara, yang baru saja perjalanan pulang dari Wisata Bahari Lamongan (WBL) Jawa Timur melintasi Kecamatan Sluke sekitar pada hari Sabtu (30/3) sekitar pukul 20.30 WIB.
Setelah diteliti sejumlah penumpang, kata dia, terdapat kaca bagian penumpang sebelah kanan tengah berlubang, kemudian kaca secara bertahap rontok ke bawah.
Ketika sopir bus menghentikan kendaraan karena kaca pecah, Chumaidah yang juga guru Agama Islam di SD 1 Blimbingrejo mengaku bahwa dirinya menerima SMS dari Sekretaris Muslimat NU Kudus Sri Roichanah bahwa dirinya dalam ancaman.
Pesan singkat yang diterima sekretarisnya menyebutkan bahwa Chumaidah sudah meninggal ditembak.
"Untuk memastikan kebenaran SMS tersebut, dia menanyakan kondisi saya dan anak-anak lewat layanan pesan singkat itu," ujarnya.
Setelah membaca pesan singkat tersebut, dia mulai curiga atas pecahnya kaca bus yang berada tepat di bangku duduk penumpang nomor tiga karena adanya kesengajaan dari seseorang.
Ketika bus berhenti dan sopir berusaha membenahi kaca yang pecah dengan menempelkan lakban, kata dia, di dalam bus memang tidak ditemukan adanya proyektil guna memastikan kebenaran dugaan penembakan itu.
Bus yang mengangkut rombongan wisata tersebut mengangkut sebanyak 62 orang terdiri atas siswa sebanyak 37 orang, selebihnya wali murid dan guru.
Mendekati pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus 2013, Ketua Muslimat NU tersebut memang menjadi rebutan beberapa calon.
Meskipun dia juga menegaskan bahwa secara organisasi tidak memihak kepada pasangan tertentu.
Beberapa waktu lalu, mobil pribadinya juga sengaja diserempet seorang lelaki mengendarai Honda Mega Pro ketika dia hendak menghadiri pengajian di Gedung KBIH NU di Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Terkait dengan upaya melaporkan sejumlah teror yang diterima selama ini, dia mengaku bahwa dirinya belum ada keinginan melaporkannya ke polisi.
"Jika memang teror masih berlangsung, dimungkinkan saya juga akan melaporkannya ke polisi," ujarnya. (AN/D007)
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013