Jeddah, Arab Saudi (ANTARA News) - Kepala Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengatakan menteri-menteri OKI akan bertemu 14 April di Arab Saudi untuk membahas kekerasan terhadap umat Muslim di Myanmar.
Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan komite telah mengontak para menteri luar negeri OKI untuk berkumpul di pelabuhan Laut Merah, Jeddah.
Sabtu lalu media pemerintah Myanmar melaporkan korban tewas akibat kekerasan komunal di wilayah tengah negara selama 10 hari terakhir meningkat menjadi 43 orang dengan lebih dari 1.300 rumah dan bangunan lainnya hancur.
Menurut Ihsanoglu organisasi "siap mengambil segala langkah yang diperlukan dan tindakan-tindakan untuk mengatasinya".
Ihsanoglu mendesak pemerintah Myanmar "mengakhiri kekerasan kelompok Buddha dan kampanye kebencian mereka, serta pembersihan etnis mereka terhadap umat Islam di negara ini".
Jumat lau Myanmar keras menolak komentar pengawas PBB tentang hak asasi manusia Myanmar Tomas Ojea Quintana yang beberapa hari lalu mengataan ada keterlibatan negara dalam beberapa tindak kekerasan.
Massa Buddha telah merusak beberapa kota di Myanmar tengah sejak kekerasan agama meletus 20 Maret, mendorong pemerintah memberlakukan keadaan darurat dan jam malam di beberapa daerah.
Ini adalah konflik sektarian terburuk sejak kekerasan antara umat Buddha dan Muslim di Rakhine tahun lalu yang menewaskan setidaknya 180 orang dan lebih dari 110.000 lainnya mengungsi.
Muslim Myanmar sebagian besar keturunan India, China dan Bangladesh serta diperkirakan mencapai empat persen dari total 60 juta penduduk negara itu, demikian CNA dan AFP.
(H-AK/B002)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013