Beijing (ANTARA) - Sebuah kereta berkode C2551 perlahan-lahan bergerak meninggalkan Stasiun Kereta Selatan Beijing dan menuju Kawasan Baru Binhai Tianjin, Selasa pagi (1/8), menandai peringatan 15 tahun dibukanya Jalur Kereta Antarkota Beijing-Tianjin.

Sebagai jalur kereta cepat pertama dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 kilometer per jam di China itu, Jalur Kereta Antarkota Beijing-Tianjin telah mengangkut total 340 juta penumpang sejak mulai beroperasi.

Selama 15 tahun terakhir, frekuensi harian kereta yang beroperasi di jalur tersebut meningkat dari 47 rangkaian menjadi 128 rangkaian, dan interval keberangkatan terpendek telah dipersingkat dari 15 menit menjadi 3 menit, menurut data China Railway Beijing Group Co., Ltd.

Wang Manman, seorang warga dari Distrik Wuqing, Kota Tianjin, setiap hari menggunakan layanan kereta cepat itu untuk mencapai tempat kerjanya di Beijing.

Perjalanan tercepat hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dan terdapat 11 kereta yang dapat dipilih dengan fleksibel oleh Wang selama jam sibuk pada pagi hari mulai pukul 06.00 hingga pukul 09.00.

Pengoperasian Jalur Kereta Antarkota Beijing-Tianjin pada Agustus 2008 menjadi dukungan kuat bagi penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2008 dan berhasil mempercepat integrasi serta pembangunan regional.

Layanan itu juga meluncurkan jaringan kereta cepat modern yang berkembang pesat di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu, sehingga mendampingi perekonomiannya yang berkembang pesat.

Hingga 2022, China memiliki jalur kereta cepat yang beroperasi aktif sepanjang 42.000 kilometer, sehingga menempati peringkat pertama di dunia.

Panjang jalur kereta cepat yang beroperasi reguler dengan kecepatan 350 kilometer per jam itu mencapai hampir 3.200 kilometer per Juni 2022.

Kereta cepat telah mengubah gaya hidup dan lingkaran perjalanan masyarakat serta mengoptimalkan alokasi sumber daya dengan signifikan, kata Cheng Shidong, seorang pejabat di bidang transportasi dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023