London (ANTARA News) - Sunderland mempercayakan sosok flamboyan asal Italia Paolo Di Canio dengan menunjuk dia sebagai pelatih kepala menggantikan Martin O`Neill yang dipecat pada Minggu.

Sebagai pemain, Di Canio pernah memperkuat Juventus, AC Milan, Lazio, West Ham United, dan Celtic.

Ia tidak pernah melatih tim di divisi teratas dan bergabung dengan tim peringkat ke-16 Sunderland enam pekan setelah mengundurkan diri dari tim strata ketiga Swindon Town.

"Paolo sangat antusias dengan tantangan yang dibebankan kepadanya. Ia bersemangat dan penuh kegembiraaan untuk memulainya," kata ketua Sunderland Ellis Short kepada situs resmi klun (www.safc.com) setelah Di Canio menandatangani kontrak berdurasi dua setengah tahun.

"Satu-satunya fokus untuk tujuh pertandingan selanjutnya akan menjadi memastikan kami mendapatkan nilai yang cukup untuk menjaga status tim divisi teratas," katanya.

"Saya pikir peluang akan terbuka dengan kedatangan Paolo."

Opini para penggemar terbagi perihal kedatangan Di Canio (44), yang dikenal pernah mendorong wasit saat masih bermain di Inggris.

Penunjukannya memicu pengunduran diri David Miliband dari dewan Sunderland, dengan merilis pernyataan bahwa tindakan itu diambil karena "pernyataan-pernyataan politik sang manajer baru di masa lalu."

Di Canio memicu kemarahan banyak orang pada 2005, ketika ia merayakan kemenangan timnya Lazio atas rival sekota AC Milan dengan memberi hormat bergaya khas fasis.

Ia mendapat skorsing 11 pertandingan pada 1998 karena mendorong wasit Paul Alcock sampai terjatuh setelah mendapat kartu merah, ketika memperkuat Sheffield Wednesday.

Pria Italia ini menjadi idola para penggemar West Ham dan mencetak gol melalui sepakan voli spektakuler yang kemudian dinobatkan sebagai gol terbaik sepanjang musim.

Ia juga mendapat penghargaan fair play karena menangkap bola - dan bukannya menembakkannya ke gawang yang kosong - saat kiper Everton Paul Gerrard cedera, sehingga sang kiper bisa mendapat perawatan pada pertandingan liga.






Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013