Kami berdua bertarung keras. Kami berdua bertarung keras secara fisik sampai akhir"

Miami (ANTARA News) - Unggulan kedua dari Inggris Andy Murray menjuarai ATP Miami Masters, Minggu waktu setempat, setelah menumbangkan unggulan ketiga dari Spanyol David Ferrer 2-6, 6-4, 7-6 (7/1).


Murray merebut titel juara ke-26-nya dari berbagai turnamen dan titel kedua tahun ini setelah turnamen Brisbane, dalam pertandingan yang berlangsung dua jam 45 menit ini.


"Kami berdua bertarung keras. Kami berdua bertarung keras secara fisik sampai akhir. Saya beruntung bisa melewatinya," kata Murray seperti dikutip AFP.


Ferrer sempat keram, sedangkan Murray sempat tersandung pada set terakhir.


"Saya capek. Ini pertandingan yang sangat panjang. Andy lebih punya energi di akhir. Selamat untuk dia," kata Ferrer yang merupakan juara turnamen ini pada 2009.


Murray naik ke posisi 2 dunia, melampaui Roger Federer di posisi 3, sedangkan Ferrer melewati Rafael Nadal di peringkat empat. Bagi keduanya posisi-posisi ini adalah pencapaian terbaik mereka selama ini.


Tahun ini Nadal dan Federer gagal melaju pada turnamen lapangan keras berhadiah 8,5 juta dolar AS yang nomor tunggal putrinya diratui Serena Williams itu, sementara petenis nomor 1 dunia Novak Djokovic tumbang di babak keempat.


Murray yang memiliki rumah yang jaraknya 10 menit dari stadion turnamen Miami, mengalahkan Ferrer yang Selasa nanti genap berusia 31 tahun, untuk ketujuh kalinya dalam 12 kali pertemuan mereka.


Ferrer yang tahun ini menjuarai turnamen Auckland dan Buenos Aires, gagal mewujudkan mimpinya menjadi orang Spanyol pertama yang juara di Miami, sekaligus tropi pertamanya di AS.


Rekornya pada final berbagai turnamen tenis di AS adalah 0-12 alias 12 kali kalah. "Saya perlu berusaha keras dan fokus kepada turnamen-turnamen ke depan," kata Ferrer.


Dia meminta maaf kepada pendukungnya atas kekalahan ini. "Saya minta maaf. Yang pasti. Nanti."


Ferrer mencatat match point pada game ke-12 ketika Murray memegang serve, namun berhenti pada poin kunci ketika gagal mengantisipasi forehand Murray yang jatuh dalam garis permainan. Ini membuat Murray bisa memaksakan tie-break.


"Untungnya bola jatuh di dalam," kata Murray. "Itu beberapa sentimeter dari langkahnya menjadi juara. Itu mungkin yang membuat dia tidak begitu kuat pada tiebreak."


Murray melesat 4-0 pada tie-break dan Ferrer ambruk karena keram pada kakinya setelah jatuh ketika kedudukan 5-1 untuk Murray. Ferrer berusaha bangkit namun poin sudah terkunci sampai kemenangan diraih Murray.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013