Untuk itu, pembangunan PLTA Batang Toru sudah tepat, karena selain dapat memenuhi kebutuhan listrik secara domestik, juga tidak lagi membeli dari pembangkit listrik terapung yang dikelola pihak TurkiJakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendukung percepatan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru untuk memperkuat pasokan listrik di Sumatera Utara seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik di wilayah tersebut.
"Secara umum, Sumatera Utara masih membutuhkan pasokan listrik, baik untuk masyarakat maupun industri, seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), yang akan meningkatkan kapasitas produksi smelter aluminiumnya," kata Mulyanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Khusus untuk Inalum, lanjut dia, paling tidak dibutuhkan tambahan listrik sekitar 900 megawatt (MW) untuk smelter aluminium yang akan dibangun.
Belum lagi, menurut Mulyanto, kebutuhan listrik untuk pelanggan rumah tangga di Sumatera Utara, yang juga terus bertambah.
"Untuk itu, pembangunan PLTA Batang Toru sudah tepat, karena selain dapat memenuhi kebutuhan listrik secara domestik, juga tidak lagi membeli dari pembangkit listrik terapung yang dikelola pihak Turki," tuturnya.
Tak hanya itu, Mulyanto mengatakan listrik yang dihasilkan PLTA bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT), sehingga dari sisi harga juga akan sangat kompetitif dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan ramah lingkungan.
"PLTA itu kan memiliki banyak keunggulan yakni cheap, clean, dan renewable," terang dia.
Terkait sejumlah kendala yang masih menghambat pembangunan PLTA Batang Toru, Mulyanto menyakini hal tersebut bisa segera dicarikan solusinya dengan baik oleh pemerintah dan PLN.
"Karena, secara prinsip pembangunan PLTA ini sangat strategis dan menguntungkan bagi masyarakat di Sumatera Utara," ujarnya.
Baca juga: DAHANA Optimis Selesaikan Proyek PLTA Batang Toru Tepat Waktu
Baca juga: NSHE sebut PLTA Batang Toru wujud pengembangan energi hijau
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023