Misbakun, salah seorang petani di Kecamatan Juntiyuat Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengatakan upacara ini merupakan tradisi yang selalu dilakukan. Melalui ritual ini, petani mengungkapkan kebahagiaan dan syukurnya karena berhasil panen raya.
Upacara ini diawali dengan mengarak "pengantin padi" keliling desa diiringi atraksi kesenian lokal, dan doa bersama dan menikmati hidangan khas daerah pantai utara.
Selanjutnya, menurut sesepuh Indramayu, Kusno, petani menggelar wayang kulit Purwa dengan lakon Sulanjana yang bercerita tentang asal-usul padi.
Aparat Desa Juntiyuat, Roh, mengatakan tradisi ini sudah dilakukan selama ratusan tahun. Dalam upacara ini, para petani berdoa pada Yang Maha Kuasa agar mendapat panen yang melimpah dan pada musim tanam berikutnya terhindar dari serangan hama.
"Mapag Sri" dilaksanakan menjelang panen raya, biasanya dalam dalam satu tahun dua kali.
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013