Festival tersebut diisi dengan berbagai kegiatan mulai workshop kuliner dan edukasi hingga pameran produk olahan perikanan berlangsung sejak 31 Juli 2023.
"Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat potensi perikanan daerah yang sangat besar," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jatim, Selasa.
Ia menjelaskan nelayan yang awalnya hanya menjual ikan segar dengan margin sedikit, kini bisa mendapat keuntungan lebih besar dengan mengolah ikan tersebut.
Menurut dia, Banyuwangi telah meningkatkan konsumsi ikan secara signifikan dari tahun 2021 di angka 61,25 kg per kapita, menjadi 63,57 kg per kapita pada tahun 2022.
Hal ini menempatkan Banyuwangi sebagai kabupaten/kota terbaik dalam peningkatan konsumsi ikan di Indonesia.
"Kami berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat di Kampung Mandar sebagai pusat kuliner ikan dan mudah-mudahan berdampak pada kesejahteraan nelayan," kata Ipuk.
Pasar ikan di Kampung Mandar selama ini dikenal sebagai lokasi kuliner hasil laut karena dekat dengan Pantai Boom yang lokasinya yang dekat dengan pusat kota sehingga kawasan ini menjadi tempat wisatawan yang ingin merasakan kuliner ikan segar.
Di Kampung Mandar itu, pengunjung dapat berburu ikan segar hasil tangkapan para nelayan di pasar ikan segar. Ada berbagai jenis ikan yang bisa dipilih, seperti kerapu, baronang, cakalang, kakap, dan lainnya.
Pada kesempatan itu, Pemkab Banyuwangi juga memberikan asuransi keselamatan kerja kepada nelayan. Sejak 2022 Banyuwangi telah memberikan asuransi keselamatan kerja para nelayan sebanyak 5000 asuransi.
Sementara itu, Co-founder and Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty mengatakan fokus Pemkab Banyuwangi sejalan dengan kampanye yang digaungkan Aruna tentang revolusi protein yang bertujuan mengedukasi dan mengajak masyarakat Indonesia untuk konsumsi produk perikanan nelayan lokal.
"Sebanyak tiga kelompok UMKM binaan Aruna berada di bawah naungan Yayasan Maritim Nusantara Lestari terdiri dari keluarga nelayan Aruna di wilayah Kampung Mandar," katanya.
Menurut Utari, kelompok UMKM tersebut telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan langsung yang dilakukan oleh Yayasan Maritim Nusantara Lestari sejak tahun lalu mulai dari proses produksi, teknik pengemasan, sertifikasi produk izin pangan industri rumah tangga (PIRT).
"Ini memang menjadi bagian dari misi kami untuk mensejahterakan nelayan lokal. Kami ingin masyarakat pesisir dapat berkontribusi juga dalam industri perikanan kita agar mereka semakin mandiri dan berdaya saing bahkan sampai tingkat global," kata Utari.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi kembangkan wisata olahraga di Gunung Menyan
Baca juga: Banyuwangi kembangkan "Doesoen Kakao" jadi paket wisata lengkap
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023