Kenaikan harga gabah itu memengaruhi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor tanaman pangan pada Juli 2023,
Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan, harga rata-rata gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) naik baik di tingkat petani maupun penggilingan pada Juli 2023.
"Kenaikan harga gabah itu memengaruhi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor tanaman pangan pada Juli 2023," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin dalam konferensi pers daring yang diikuti di Medan, Selasa.
Di tingkat petani pada Juli 2023, berdasarkan survei BPS Sumut di 13 kabupaten terpilih di Sumut, harga rata-rata GKP adalah Rp5.716 per kilogram, naik 5,25 persen secara bulanan dan naik 25,11 persen dibandingkan Juni 2023.
Baca juga: BPS: NTP Sumut naik pada Juli 2023 setelah turun tiga bulan beruntun
Sementara itu GKG berada di rata-rata harga Rp6.317 per kilogram, meningkat 1,31 persen secara bulanan dan naik 21,24 persen dibandingkan Juli 2022.
Harga gabah tertinggi di tingkat petani ditemukan di Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, yaitu gabah kualitas GKP varietas IR-64 senilai Rp4.850 per kilogram.
Harga tertinggi ada di Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, yakni Rp7.200 per kilogram, yang merupakan gabah kualitas GKG varietas Inpari 32.
Di tingkat penggilingan, harga rata-rata GKP mencapai Rp5.858 per kilogram, meningkat 5,24 persen dari bulan sebelumnya dan meningkat 25,11 persen secara tahunan.
Harga rata-rata GKG mencapai Rp6.494 per kilogram, dengan harga terendah Rp4.950 per kilogram yaitu gabah kualitas GKP varietas IR-64 di Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu.
Nilai gabah tertinggi di tingkat penggilingan terdapat di Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, yakni Rp7.400 per kilogram dari jenis gabah kualitas GKG varietas Inpari 32.
Baca juga: Pemkab Purwakarta jaga produktivitas padi di tengah ancaman El Nino
Terkait Nilai Tukar Petani (NTP) Sumut, besarnya secara bulanan pada Juli 2023 menjadi 122,33, naik 0,11 persen dari Juni 2023.
Kenaikan harga komoditas itu meningkatkan NTP dari tanaman hortikultura sebesar 1,52 persen (menjadi 97,86), yang menjadi pengaruh terbesar perbaikan NTP Juli 2023. Selain itu, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat juga naik 0,19 persen (menjadi 87,31) dan tanaman rakyat 0,14 persen (147,98).
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023