Nilai NTP pada Juli 2023 itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 122,33 dan lebih baik dari NTP nasional pada Juli 2023 yang 110,64.
Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Sumut secara bulanan pada Juli 2023 menjadi 122,33, naik 0,11 persen dari Juni 2023, setelah menurun tiga bulan beruntun April-Juni 2023.
"Nilai NTP pada Juli 2023 itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 122,33 dan lebih baik dari NTP nasional pada Juli 2023 yang 110,64," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin dalam konferensi pers daring yang diikuti di Medan, Selasa.
Selepas mencapai nilai 127,40 pada Maret 2023, NTP bulanan Sumut melandai. Bulan berikutnya, NTP Sumut 126,42 lalu pada Mei 2023 ada di angka 123,51 dan Juni di 122,19 sebelum kembali mendaki pada Juli 2023.
Nurul melanjutkan, peningkatan NTP pada Juli 2023 utamanya dipengaruhi oleh meningginya harga kelapa sawit, cabai merah dan gabah.
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani Juli 2023 naik 0,21 persen
Kenaikan harga komoditas itu meningkatkan NTP dari tanaman hortikultura sebesar 1,52 persen (menjadi 97,86), yang menjadi pengaruh terbesar perbaikan NTP Juli 2023. Selain itu, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat juga naik 0,19 persen (menjadi 87,31) dan tanaman rakyat 0,14 persen (147,98).
Faktor-faktor itu membuat indeks harga terima petani (It) naik 0,31 persen menjadi 141,80.
Mendakinya NTP pada Juli 2023 juga disumbangkan indeks konsumsi rumah tangga, fungisida atau pembasmi jamur, bibit kentang dan upah menuai juga memanen yang membuat indeks harga bayar petani (Ib) juga terdongkrak 0,20 persen menjadi 115,92.
Lalu, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Juli 2023 juga meningkat menjadi 120,18 persen atau bertambah 0,28 persen dari Juni 2023.
Baca juga: Kadin Indonesia dukung pembinaan petani dan budidaya jagung Donggala
Serupa NTP, angka NTUP pada Juli 2023 sangat dipengaruhi oleh naiknya NTUP subsektor hortikultura menjadi 87,98 (naik 1,53 persen), disusul kenaikan NTUP tanaman perkebunan rakyat 0,43 persen (menjadi 147,98) dan NTUP tanaman pangan 0,34 persen (menjadi 97,86)
Selain karena bertambahnya indeks harga terima petani (It), NTUP terangkat lantaran indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik 0,03 persen pada Juli 2023 menjadi 117,99.
Komoditas penyumbang laju BPPBM itu adalah bibit ayam ras, pelet, dan benih ikan nila tawar.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023