Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 44,86 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.886,50. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,16 poin atau 0,22 persen ke posisi 963,46.
“Di akhir perdagangan, IHSG tertahan di zona merah yang tampaknya dipengaruhi sentimen eksternal dan internal,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Dari eksternal, bursa regional Asia ditutup melemah yang kemungkinan dipengaruhi oleh data manufaktur China yang mengalami kontraksi.
Pada Selasa ini (01/08), lembaga survei swasta The Caixin China General Manufacturing PMI mencatatkan 49,2 pada Juli 2023 dari 50,5 pada Juni 2023, sebelumnya National Bureau of Statistics of China Juli 2023 di 49,3, yang mengindikasi perekonomian China belum pulih pasca COVID-19.
Dari internal, di tengah terkendalinya inflasi dan indeks manufaktur di zona ekspansi, pasar menyikapi potensi kekeringan ekstrem yang dapat mengancam di dalam negeri dampak dari El Nino.
BMKG menyebut 63 persen wilayah di Indonesia saat ini telah terdampak El Nino, dan berpotensi mengalami kekeringan ekstrem, yang mana pasar khawatir hal tersebut akan berdampak terhadap ketersediaan stok pangan.
Sementara itu, Badan Pangan Nasional memastikan stok pangan dalam negeri cukup untuk menghadapi dampak dari cuaca ekstrem kemarau panjang atau El-Nino, yang mana pasar berharap sumber utamanya harus jaga di tingkat petani dan di hilirnya inflasi terjaga karena akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas sektor atau semuanya terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,17 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen non prime yang masing- masing turun 2,22 persen dan 1,63 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SDPC, KAYU, SGER, WIDI dan SKRN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni GJTL, BMTR, ASSA, SLIS dan BIPI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.481.218 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,45 miliar lembar saham senilai Rp11,29 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 396 saham menurun, dan 184 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 304,40 poin atau 0,92 persen ke 33.476,60, indeks Hang Seng melemah 67,82 poin atau 0,34 persen ke 20.011,11, indeks Shanghai melemah 0,09 poin atau 0,00 persen ke 3.290,95, dan indeks Strait Times melemah 0,19 poin atau 0,01 persen ke 3.373,79.
Baca juga: Saham Eropa dibuka tergelincir karena aktivitas pabrik Asia melemah
Baca juga: Wall Street berakhir naik ditopang pendapatan perusahaan yang optimis
Baca juga: Analis: Rupiah tertekan data inflasi Juli 2023 yang kembali turun
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023