Inflasi tahunan kami di Sulsel sudah mulai stabil di angka 3-4 persen.
Makassar (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) Aryanto mengatakan inflasi tahunan Provinsi Sulsel sudah mulai stabil berada di angka 3-4 persen sesuai dengan target pemerintah pusat.
"Inflasi tahunan kami di Sulsel sudah mulai stabil di angka 3-4 persen. Semoga tahun ini ditutup dengan inflasi tidak lebih dari empat persen," ujar Aryanto, di Makassar, Selasa.
Aryanto mengatakan inflasi tahun ke tahun atau year on year pada Juli 2023 berada di angka 3,34 persen (yoy), dan inflasi tahun kalender atau year to date 1,68 persen (ytd). Sementara inflasi bulanan atau month to month 0,06 persen (mtm).
Pada laporan inflasi bulanan, empat kota mengalami inflasi dan satu kota lainnya alami deflasi sesuai dengan sampel untuk mengukur inflasi di 24 kabupaten dan kota di Sulsel tersebut.
"Inflasi Sulsel secara tahunan atau year on year (yoy) pada Juli 2023, gabungan lima kota di Sulawesi Selatan sebesar 3,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,06," katanya pula.
Inflasi 3,34 persen secara tahunan itu berdasarkan tingkat inflasi yang terjadi di lima kota, tempat pencatatan sampel, yakni Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo.
Aryanto menyebutkan dari lima kota dengan IHK di Sulsel, inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Palopo sebesar 3,64 persen dengan IHK 115,29.
Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Kota Watampone sebesar 1,68 persen dengan IHK sebesar 114,29.
Aryanto menyebutkan inflasi terjadi, karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 0,43 persen.
Kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,40 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 1,07 persen.
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,19 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen.
"Sementara untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman tidak mengalami perubahan indeks harga," ujarnya pula.
Baca juga: BPS : Kenaikan harga kebutuhan pokok di Sulsel lampaui nasional
Baca juga: BPS: Transportasi dan pakaian penyumbang inflasi Sulsel April 2023
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023