Tunisia (ANTARA News) - Warga Tunisia mencemooh timnas mereka pada Jumat, setelah negaranya kalah 1-0 dari Ukraina dan sekaligus memupuskan harapan tim Afrika Utara itu untuk melangkah ke putaran kedua Piala Dunia untuk pertamakalinya. Tidak seperti ketika Tunisia memiliki tim terbaik sejak Piala Dunia pertama negara itu pada 1978, tim asuhan pelatih Roger Lemerre itu tampil grogi, sering kehilangan bola dan memperlihatkan kurangnya dorongan mereka bisa memenangi pertandingan. "Tim Elang Carthago mengecewakan kami, mereka pantasnya menjadi merpati,` kata Haikal Chaldi (29). Pemuda lainnya Imed, yang getol mengibarkan bendera namun lalu menggulung bendera itu, marah setelah timnya kalah. "Saya tidak suka berkomentar tentang satu tim yang mengecewakan kami, itu bukan membangun harapan kami dan keyakinan kami," katanya. Tunisia butuh satu kemenangan untuk bisa lolos ke16 besar, dan harapan itu diperkirakan bisa diraih ketika mereka melawan Ukraina yang dilibas Spanyol 4-0 dalam pertandingan pembukaan. Tunisia mengalami tamparan keras pada injury time babak pertama, ketika striker Ziad Jaziri diusir keluar lapangan setelah mendapat akumulasi dua kartu kuning karena melanggar Anatoly Tymoshchyuk. Pada menit ke-70, Andriy Shevchenko mencetak gol melalui tendangan penalti setelah wasit Carlos Amarilla dari Paraguay melihat striker itu dijatuhkan oleh pemain belakang Tunisia Karim Hagui di kotak penalti. "Setelah penalti Shevchenko itu, saya tidak berminat untuk melihat pertandingan hingga akhir," kata Mehdi (29). Sejumlah bendera nasional warna merah dan putih yang dikibarkan di gedung-gedung dan cafe telah diturunkan setelah pertandingan itu dan para pendukung segera pulang ke rumah. "Saya sedih karena Tunisia tidak menunjukkan kesan yang bagus dari sepakbola Tunisia, dimana mereka dengan mudah tersingkir," kata seorang pemuda yang sedang duduk di jalanan. Dia mengatakan itu keputusan wasit yang terburuk terhadap Tunisia pada seluruh tiga pertandingan di Grup H mereka. Mereka seri 2-2 melawan Arab Saudi pada pertandingan pertama dan kalah 3-1 dari Spanyol. Tunisia merupakan satu-satunya wakil tim Afrika yang ikut putaranfinal Piala Dunia tahun ini dan sudah berpengalaman pada putaranfinal sebelumnya. Mereka sempat mengalahkan Meksiko 3-1 pada 1978, yang merupakan kemenangan pertama tim Afrika di turnamen tersebut. Harapan Piala Dunia bagi Afrika sekarang tertumpu ke Ghana yang harus menghadapi Brazil pada pertandingan putaran kedua.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006