"Pertemuan kali ini adalah rangkaian pertemuan yang terkait dengan lingkungan hidup dan perubahan iklim," kata Ary Sudijanto saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Pakar: Perlu skema pembiayaan untuk perlindungan hutan di ASEAN
Ary mengatakan sebelumnya pertemuan para pejabat senior ASEAN yang membahas tentang lingkungan atau ASEAN Senior Officials on Environment (ASOEN) melaksanakan pertemuan terkait penyusunan kesepakatan bersama ASEAN yang akan dibawa ke The 28th Conference of Parties (COP 28) yang dilaksanakan pada 30 November-12 Desember 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab.
"Kemarin kita juga sudah rapat untuk program kerja sama terkait dengan program biodiversity ASEAN - Jepang," ujar Ary yang juga Ketua Panitia Penyelenggara ASOEN ke-34 tersebut.
Sedangkan hari ini, kata dia, merupakan rangkaian pertemuan yang berisikan laporan terbaru, perkembangan dari seluruh anggota ASEAN, serta langkah ke depan untuk tujuh prioritas ASEAN di bidang lingkungan hidup.
Ketujuh prioritas tersebut adalah perlindungan alam dan keanekaragaman hayati, lingkungan pesisir dan pantai, pengelolaan sumber daya air, perubahan iklim, bahan kimia dan sampah, pendidikan lingkungan hidup dan konsumsi, dan produksi berkelanjutan.
Baca juga: Tiga kota di Indonesia raih penghargaan kota ramah lingkungan ASEAN
Baca juga: Pegiat: Asia Tenggara mesti larang impor sampah asing
Selain itu, kata dia, sejumlah prestasi Indonesia di bidang lingkungan hidup juga dibagikan kepada seluruh anggota ASEAN dalam pertemuan ini."Kita ada pengembangan kampung iklim, program kota bersih, juga ada penanganan terkait spesies invasif," katanya.
Dengan adanya pertemuan ini, dia berharap seluruh peserta dapat meninjau ulang apa saja yang telah dilakukan selama setahun sebelumnya, serta dapat memprogramkan dan menjalankan ketersinambungan program yang telah dicanangkan untuk beberapa tahun.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023