Hal itu terjadi hanya beberapa pekan setelah pertemuan kedua petenis tersebut di Wimbledon yang diwarnai kontroversi seputar bersalaman.
Azarenka dicemooh oleh para penonton saat meninggalkan Wimbledon pada awal Juli, setelah ia takluk dari Svitolina. Para penonton mengira ia tidak mau bersalaman dengan sang lawan yang berasal dari Ukraina, dengan tidak bergerak maju ke arah net.
Faktanya, Svitolina memang tidak mau bersalaman. Ia menolak untuk bersalaman dengan semua petenis yang berasal dari Rusia dan Belarus sejak invasi Rusia ke tanah airnya. Belarus sendiri merupakan sekutu militer kunci bagi Rusia.
Pada Senin, panitia turnamen di Washington bertekad agar hal tersebut tidak terulang, dan sejak awal mengingatkan kepada para penonton bahwa kedua petenis tidak akan melakukan jabat tangan.
Baca juga: Aldila/Kato kandas di babak pembuka Washington Open
"Pada akhir pertandingan tidak akan ada salaman antara kedua pemain. Kami mengapresiasi respek Anda kepada kedua atlet selama pertandingan, dan pemahaman Anda pada situasi sulit ini," demikian pesan yang tertulis di layar arena sebelum pertandingan, seperti dikutip dari AFP.
Dengan ditepikannya masalah tersebut, yang tersisa hanya dua petenis yang saling adu kemampuan, sebelum Svitolina akhirnya mengunci kemenangan dengan skor 7-6(7/2), 6-4.
Svitolina memastikan kemenangan dengan mematahkan serve Azarenka pada gim kesepuluh set kedua.
Pukulan backhand Azarenka yang kurang terkontrol membuat Svitolina mendapatkan match point. Ia pun memaksimalkannya dengan melepaskan pukulan forehand ke sudut lapangan yang gagal dikembalikan Azarenka.
Azarenka memberi gestur selamat kepada Svitolina atas kemenangan tersebut dengan mengacungkan ibu jari, sebelum kemudian meninggalkan lapangan.
Baca juga: Medvedev dan Kyrgios mundur dari Washington Open karena cedera
Baca juga: Fritz lewati Nishikori untuk capai semifinal Atlanta Open
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023