Jakarta (ANTARA) - Pembalap McLaren Lando Norris mengaku cukup menyesal dengan performanya yang kurang maksimal saat melakoni Grand Prix Belgia, akhir pekan lalu, karena tidak bisa mencatatkan hattrick podium dan harus finis di P7.
Menurut Norris, ia tidak mampu menyalip enam pembalap di depannya karena kesalahan teknis terkait penggunaan ban, menyusul perubahan cuaca yang tidak terduga di Sirkuit Spa-Francorchamps.
"Tidak ada yang salah dari mobil, tapi kami memang selambat itu di lintasan lurus. Saya tidak bisa bertahan, saya pun tidak bisa menyerang. Tidak mungkin untuk menyalip dan saya tidak menyalip satu orang pun di lintasan lurus pada Minggu. Kami terlalu lambat," ungkap Norris, dikutip dari laman resmi Formula 1, Selasa.
"Saya pikir saya hanya menyalip dua atau tiga orang saja dan itu semua terjadi di tikungan. Itu terasa menyakitkan. Tapi kami mencoba dan terus bekerja keras dan kami menyelesaikannya," imbuhnya.
Baca juga: Leclerc masih belum puas meskipun raih podium GP Belgia
Pembalap asal Inggris itu memulai dari urutan ketujuh di grid, tapi tak lama ia keluar dari 10 besar. Peralihan ban dari medium ke keras tidak memberikan peningkatan baginya, dan penggantian ke ban lunak juga tidak menghasilkan dampak yang langsung signifikan.
"Jadi, kami memiliki satu hal lagi untuk dicoba dan itu adalah memasang ban lunak. Ini sudah di lap 24 atau 25. Jadi saya berharap untuk berjuang lagi dengan ban lunak. Tapi entah bagaimana kami berada di urutan ketujuh, yang membuat saya cukup terkejut," kata Norris.
"Kami menjaga posisi tersebut dan masih berhasil finis P7, tetap di depan Esteban (Ocon), yang melaju cukup cepat di beberapa lap terakhir, jadi saya senang," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, balapan Formula 1 kini memasuki jeda musim panas sebelum akhirnya putaran ke-14 bergulir di Sirkuit Zandvoort, Belanda, pada 25 hingga 27 Agustus.
Baca juga: Penalti lima grid tak hentikan Verstappen menangi GP Belgia
Baca juga: Verstappen menangi Sprint GP Belgia usai bersaing ketat dengan Piastri
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023