Sibolga, Sumut (ANTARA News) - Kepala Adpel Sibolga Frits Agamsyah memastikan bahwa tidak ada warga asing yang ikut dalam kapal KM Surya Makmur Indah yang tenggelam di perairan antara Pulau Mursala dan Bintana, Kamis dinihari
Tiga orang asing masing-masing dua orang warga Amerika Serikat, Trevor Roighter dan Tom Gilnert serta satu orang warga Australia, Davis Androw, kata dia, menumpangi kapal Surya Makmur Jaya, bukan KM Surya Makmur Indah yang tenggelam tersebut.
"Memang KM Surya Makmur Jaya yang ditumpangi tiga warga asing itu berangkat pada hari dan tujuan yang sama Sibolga-Gunung Sitoli," katanya.
Selain KM Surya Makmur Indah yang tenggelam dan KM Surya Makmur Jaya, kapal yang berangkat dari Pelabuhan Samudra Sibolga pada hari dan tujuan yang sama adalah KM Balanak milik Angkutan Sungai dan Pantai, ujar Adpel Sibolga itu.
Menurut laporan terakhir yang diterima, tutur Frits, ketiga warga asing yang berstatus wisatawan mancanegara itu sedang menikmati wisata di Nias.
"Jadi perlu ditegaskan, hingga saat ini tidak ada warga asing yang ikut korban dalam kapal yang tenggelam itu. Tiga warga asing yang disebut-sebut menumpangi kapal itu ternyata sejak Kamis sudah ada di Nias untuk berwisata," katanya.
Sebelumnya, Danlanal Sibolga, Letnan Kolonel Djaka Santoso, Kamis, mengatakan indikasi keberadaan tiga warga asing di dalam kapal tenggelam itu setelah petugas menemukan paspor dua warga AS dan satu warga Australia itu.
Adpel Sibolga menegaskan, musibah kapal tenggelam itu juga hanya terjadi pada kapal KM Surya Makmur Indah, bukan dua kapal seoerti yang diisukan.
Dia mengakui, kapal nelayan Putra Sorkam yang sedang berada di kawasan Pantai Barat pada hari yang sama dilaporkan memang sempat mengalami oleng karena diterjang badai, tapi tidak sampai tenggelam seperti KM Surya Makmur Indah.
Mengenai pencarian penumpang yang masih belum ditemukan, Frits menyebutkan, akan terus dilanjutkan hingga batas waktu yang belum ditentukan. "Pencarian akan dilanjutkan, kalaupun dihentikan itu bersifat sementara karena cuaca tidak memungkinkan," katanya. (*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006