Moskow (ANTARA) - Pemerintah Rusia pada Senin menyatakan mereka perlu mengetahui tujuan pembicaraan soal perang di Ukraina yang dijadwalkan akan digelar di Arab Saudi.

Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada Sabtu (29/7) bahwa Arab Saudi akan mengundang negara-negara Barat, Ukraina dan negara-negara maju untuk melakukan pembicaraan.

Menurut laporan surat kabar itu, Kiev dan negara-negara Barat berharap bahwa pembicaraan tanpa kehadiran Rusia akan mengarah pada syarat-syarat perdamaian yang menguntungkan Ukraina dan mendapat dukungan internasional.

Ketika ditanya mengenai laporan WSJ itu, Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin --sebutan pemerintah Rusia-- berkata, "Tentu saja, Rusia akan mengamati pertemuan itu. Kami perlu memahami apa sasaran yang dituju dan apa yang akan dibahas. Setiap usaha untuk mendorong penyelesaian damai perlu mendapat penilaian positif."

Namun, Peskov juga menegaskan posisi Moskow bahwa saat ini tidak ada yang mendasari pembicaraan damai dengan Ukraina.

"Rezim Kiev tidak mau dan tidak menginginkan perdamaian, selama mereka hanya dimanfaatkan sebagai alat peperangan Barat secara kolektif terhadap Rusia," katanya kepada wartawan melalui sambungan telepon.

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman sebelumnya telah menyatakan kesiapannya untuk menengahi konflik tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu mengatakan bahwa inisiatif Afrika --yang memaparkan langkah-langkah membangun kepercayaan dan diikuti dengan penghentian permusuhan-- bisa menjadi dasar perdamaian, tetapi serangan Ukraina terhadap Rusia membuat hal itu sangat sulit diwujudkan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menolak gagasan tentang gencatan senjata saat ini yang akan membuat Rusia menguasai hampir seperlima luas wilayah Ukraina dan memberi kesempatan bagi pasukan Rusia berkonsolidasi setelah berperang selama 17 bulan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Zelenskyy duga Rusia akan kembali serang jaringan listrik Ukraina
Baca juga: Serangan rudal Rusia ke Kryvyi, Ukraina, tewaskan lebih dari dua orang

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023