Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta hati-hati untuk memilih pemimpin jelang Pemilu 2024 karena berkaitan dengan kesempatan Indonesia untuk lebih maju pada 13 tahun mendatang.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri acara pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Senin.
"Lompatannya akan muncul di 13 tahun ini. Oleh sebab itu, saya sampaikan ini, dan saya ulangi dimana kepemimpinan di 2024, kepemimpinan nasional di 2024, kepemimpinan nasional di 2029, kepemimpinan nasional di 2034, itu sangat menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak," kata Presiden Jokowi di depan pengusaha yang hadir.
Ia pun meminta kepada para hadirin untuk berhati-hati memilih pemimpin.
Menurut Presiden, calon presiden yang akan dipilih merupakan kedaulatan yang ada di tangan rakyat.
"Jadi hati-hati memilih pemimpin kita. Siapa? Saya harus ngomong sore hari ini siapa yang kita pilih. Kedaulatan ada di tangan rakyat," kata Presiden.
Dalam acara tersebut, hadir pula bakal calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Pada cara pengukuhan pengurus DPN Apindo Masa Bakti 2023-2028, asosiasi juga meluncurkan buku 70 tahun Apindo yang nantinya diserahkan kepada Presiden Jokowi.
Adapun sebelum pengukuhan pengurus DPN Apindo, Shinta Widjaja Kamdani ditetapkan sebagai Ketua Umum DPN Apindo periode 2023-2028 secara aklamasi dan Sofjan Wanandi sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Apindo periode 2023 – 2028, dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Munas Apindo digelar pada 14-15 Juni 2023 dengan mengusung tema besar "Pengusaha Bersatu, Indonesia Maju".
Baca juga: Jokowi dan Ganjar hadiri pengukuhan kepengurusan Apindo
Baca juga: Jokowi soal mimpi SBY: mimpi kita bersama membangun negara ini
Baca juga: Jokowi titip Bara JP jangan salah pilih pemimpin
Baca juga: Jokowi: Indonesia Emas 2045 butuh eksekusi pintar kepemimpinan kuat
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023