Jumlah kepala keluarga (KK) kurang lebih 200 orang
Jakarta (ANTARA) - Penyuluh Sosial dan Petugas Kesiapsiagaan Bencana (PSKB) Taruna Siaga Bencana (Tagana) Suku Dinas Sosial (Dinsos) memberikan bantuan sandang dan pangan bagi para penyintas kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).
Menurut Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara Rizqon Hermawan di Jakarta, Senin, pihaknya juga ikut membangun tiga dari empat posko tenda darurat yang berdiri di lokasi pengungsian bagi penyintas kebakaran di RW03 Kapuk Muara, Minggu (30/7).
Hingga saat ini, setidaknya ada empat tenda pengungsian yang sudah didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Sosial Jakarta Utara dan Palang Merah Indonesia Kota Jakarta Utara.
"Petugas juga menyalurkan makanan siap saji kepada para penyintas kebakaran serta membuatkan dapur umum," kata Rizqon.
Selain itu, lanjut Rizqon, jumlah bantuan sebanyak 15 selimut, enam helai pakaian tidur, 18 helai pakaian dalam pria, sembilan helai pakaian dalam wanita, 12 diaper bayi, enam diaper dewasa, 20 paket perlengkapan sholat, 10 pasta gigi dan 10 sabun mandi.
Baca juga: 200 KK yang rumahnya terbakar di Jakut mengungsi ke tenda BPBD
Kemudian 15 helai handuk besar, enam pembalut wanita, 15 sabun mandi bayi, 25 helai pakaian bayi, lima sampo bayi, lima buah perlak bayi, lima helai selimut bayi dan 15 sampo dewasa.
Sebelumnya, kebakaran hebat di area permukiman padat penduduk RW 03 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (30/7).
Lurah Kapuk Muara Jason Simanjuntak mengatakan setidaknya ada 400 rumah warga yang terbakar pada insiden tersebut.
"Jumlah kepala keluarga (KK) kurang lebih 200 orang dengan jumlah rumah terbakar kurang lebih 400 rumah terdiri atas rumah semi permanen dan biasa," kata Jason.
Akibat kehilangan tempat tinggal, katanya, lebih dari 1.000 jiwa harus mengungsi ke tenda yang sudah disiapkan oleh pemerintah tak jauh dari lokasi yang terbakar.
Baca juga: Pabrik kardus terbakar di Kalideres
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu dan tercatat hanya dua orang mengalami sesak nafas yakni seorang ibu dan anaknya.
Belum diketahui sampai kapan para penyintas kebakaran itu harus menetap di lokasi pengungsian tersebut.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023