Islamabad (ANTARA) - Pejabat dari kantor Gubernur Peshawar mengatakan pemerintah provinsi menyarankan kepada semua pihak berwenang untuk memberikan perawatan terbaik kepada para korban luka-luka setelah ledakan terjadi saat kampanye politik di Distrik Bajaur, Pakistan dengan sedikitnya 35 orang tewas dan lebih dari 200 orang lainnya luka-luka pada Minggu (30/7).
Pejabat Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan barat laut itu mengatakan kepada Xinhua bahwa pihak berwenang setempat telah mengonfirmasi 35 orang tewas.
Jumlah tersebut dikhawatirkan akan terus bertambah mengingat sedikitnya 50 orang yang terluka masih dalam kondisi kritis.
Pejabat itu mengatakan mereka harus merencanakan pemindahan para korban via udara ke kota-kota lain, termasuk Peshawar dan Islamabad, ibu kota Pakistan jika diperlukan.
Nasir Mehmood Satti, seorang pejabat di Kantor Polisi Daerah divisi Malakand, mengatakan kepada media bahwa serangan tersebut terjadi ketika sebuah konvensi pekerja politik Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl (JUI-F) sedang berlangsung di dekat daerah Shanday Mor di Jalan Munda Khar, Bajaur.
Petugas polisi itu mengatakan bahwa sesaat setelah ledakan terjadi, para polisi, petugas keamanan, dan tim penyelamat bergegas menuju lokasi, memulai operasi penyelamatan, serta memindahkan jenazah dan melarikan korban luka-luka ke rumah sakit terdekat.
Akbar, seorang saksi mata yang menghadiri acara tersebut, mengatakan kepada media setempat bahwa dirinya mendengar suara ledakan yang kuat dan melihat banyak jenazah, korban luka-luka, dan darah.
"Saya bergabung dengan warga lainnya untuk membawa jenazah dan korban luka-luka ke rumah sakit. Ini adalah suatu kekejaman yang luar biasa terhadap orang-orang yang tidak bersalah," ujar Akbar, seraya mengimbau masyarakat untuk bergegas ke rumah sakit untuk melakukan donor darah.
Menurut polisi, ledakan tersebut merupakan ledakan bom, dan tim penjinak bom sedang berupaya mencari tahu apakah ledakan tersebut dilakukan dengan alat yang ditanam atau serangan bunuh diri.
Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif mengecam serangan tersebut dan menyatakan duka citanya atas jatuhnya korban jiwa.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023