Berlin (ANTARA News) - Kaum muslim Jerman seharusnya mendapatkan dua hari libur nasional untuk merayakan dua hari raya Islam, kata seorang anggota komunitas muslim negeri itu seperti dikutip Reuters.


Usulan ini merupakan kritik terhadap pemerintahan konservatif pimpinan Kanselir Angela Merkel.


Aiman Mazyek dalam edisi Kamis Westdeutsche Allgemeine Zeitung (WAZ) menyatakan memberi umat muslim Jerman hari libur nasional pada Ramadan dan Hari Raya Kurban akan menjadi "sinyal penting bagi integrasi" (Jerman).


"Ini akan menggarisbawahi toleransi dalam masyarakat kita," kata Mazyek, Ketua Dewan Muslim Pusat Jerman.


Jerman kadang menghadapi tuduhan tak cukup berbuat dalam mengintegrasikan penduduk muslim yang mencapai empat juta orang dan kebanyakan keturunan Turki.


Sebagian warga konservatif Jerman mengharuskan warga muslim menyesuaikan diri dengan tradisi dan adat mayoritas masyarakat yang bertradisi Kristen.


Wolfgang Bosbach, anggota terkemuka partai pimpinan Merkel, Kristen Demokrat (CDU), menolak seruan Mazyek dengan mengatakan "tak ada tradisi Islam di Jerman" dan hari libur nasional di Jerman telah merefleksikan budaya Kristen di negeri itu.


Politisi CDU lainnya, Patrick Sensburg, mendesak warga Jerman menghormati hari raya Kristen yang telah ada lama dan meminta pembatasan berbelanja pada hari Minggu.


Sementara Guntram Schneider, menteri sosial untuk negara bagian North-Rhine Westphalia, memperihatinkan biaya ekonomi akibat memberi muslim dua hari libur nasional.


Menyambut paskah ini, warga Jerman libur dua hari, yaitu Jumat ini dan Senin.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013