"Saya menyatakan KIB tidak bubar, KIB masih tetap ada," kata Mardiono seusai pelantikan pengurus Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) 2023-2027 di Graha Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Menurut dia, munculnya KIB karena didasari ada kesepahaman bersama dua partai lain, yakni Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) terkait aspek kesuksesan pemilihan umum dan keberlanjutan pembangunan Indonesia.
Konteks "Indonesia Bersatu" pada nama koalisi tiga partai, kata dia, merupakan cerminan bahwa setiap masyarakat memiliki tanggung jawab melanjutkan estafet pembangunan, salah satu caranya dengan menjamin kesuksesan pemilihan umum (pemilu)
"Pemilu 2024 itu barometer Indonesia, jadi kalau berhasil insyaallah Indonesia akan melompat menjadi negara maju tetapi kalau sampai gagal itu akan menjadi hambatan utama," ujarnya.
Jika pemilu mengalami kendala pelaksanaan, beber dia, maka bisa memberikan dampak pada upaya berjalannya rencana pembangunan yang bersifat berkesinambungan.
Baca juga: PPP optimistis 99 persen peluang Sandiaga Uno dampingi Ganjar
Baca juga: PPP: Sandiaga Uno miliki kriteria jadi bacawapres Ganjar Pranowo
Pembahasan tersebut, paparnya, selalu menjadi topik utama pembahasan ketika dia bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Karena kesinambungan pembangunan ada pada pemilu, di mana kelanjutan kepemimpinannya dari pemerintahan saat ini," ucapnya.
Sedangkan untuk persoalan pembahasan bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden, Mardiono menyatakan hal itu bukan menjadi tujuan.
"KIB tidak berkoalisi dalam konteks capres dan cawapres, jadi tiap pendeklarasian yang kita tanda tangani itu tidak membicarakan tentang capres dan cawapres," ujar Mardiono.
Sementara, katanya, soal komunikasi politik dengan partai PDI Perjuangan selaku pengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo berjalan dengan lancar.
"Komunikasi selama ini kepada Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP intens, termasuk kami intens juga komunikasi dengan Ibu Puan dan Pak Hasto Kristiyanto," ucapnya.
Pewarta: Abdul Hakim/Ananto Pradana
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023