Mahasiswa KKN UGM lestarikan budaya melalui Festival Senandika Sepaku

kami dukung upaya pelestarian budaya tradisional

Penajam (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, berupaya melestarikan budaya tradisional melalui Festival Senandika Sepaku di Lapangan Taruna Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku.

"Kami gelar Festival Senandika Sepaku selama satu hari, dari pagi hingga malam hari," kata Koordinator Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Erlis Saputra saat kegiatan Festival Senandika Sepaku di Penajam, Minggu.

Pagelaran Budaya Tradisional salah satu yang gelar pada Festival Senandika Sepaku, lanjut dia, berisikan tampilan penyanyi dan penari lokal, tarian tradisional serta jatilan.

Festival Senandika Sepaku juga diisi dengan jalan sehat, cek kesehatan gratis dan pameran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kegiatan digelar pada Festival Senandika Sepaku itu, jelas dia, merupakan kegiatan yang menarik dan diminati masyarakat sekitar berdasarkan hasil survei yang dilakukan sebelumnya.

Baca juga: Mahasiswa UGM membantu penganekaragaman olahan buah naga di Banyuwangi
Baca juga: Puluhan mahasiswa UGM KKN di Banggai Kepulauan

Festival Senandika Sepaku merupakan program kerja utama Tim KKN-PPM Pelita Nusantara yang memiliki cakupan wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pengurus Daerah Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Kalimantan Timur juga menyerahkan bantuan Rp100 juta kepada Rumah Batik Nusantara Sepaku, salah satu program mahasiswa KKN-PPM UGM.

"Bantuan itu merupakan sumbangan dari alumni UGM yang tergabung dalam Kagama, digunakan untuk kemajuan UMKM," ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Cabang Kagama Kabupaten Penajam Paser Utara, yang juga menjabat Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten setempat Nicko Herlambang.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan apresiasi dan dukungan kegiatan yang dilakukan UGM Yogyakarta dan berharap dapat meningkatkan kerja sama dalam pemberdayaan masyarakat.

"Kami dukung upaya pelestarian budaya tradisional dan pengembangan UMKM, terutama kegiatan KKN-PPM UGM," jelas Bupati Penajam Paser Utara Handam Pongrewa.

Kerja sama dengan perguruan tinggi sangat diperlukan untuk menunjang kemajuan daerah, termasuk kesiapan masyarakat menghadapi kehadiran Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia, demikian Bupati di daerah berjuluk Benuo Taka itu.

Baca juga: Pemprov Bengkulu: KKN UGM-UNIB bangun budaya akademis pulau terluar
Baca juga: Mendes PDTT: Peran perguruan tinggi penting dalam pembangunan desa
Baca juga: UGM terjunkan 6.247 mahasiswa KKN ke 28 provinsi