Jakarta (ANTARA) - Rangkaian penyelenggaraan Mangrove Festival di Bali, yang diikuti instansi pemerintah, badan usaha milik negara(BUMN), perusahaan swasta, hingga lembaga swadaya masyarakat dan akademisi, ditutup dengan diskusi hingga penanaman pohon bakau.
Dalam diskusi yang dihelat Sabtu (29/7), Pembina Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Bagus Ari Brahmanta selaku pihak yang berpartisipasi menyampaikan, pihaknya telah melaksanakan sejumlah program kelestarian lingkungan salah satunya program penanaman pohon Tandur Taru Urip.
"Program penanaman dilakukan dari wilayah hulu (Batur), tengah (Ubud) dan pesisir (Ketewel dan desa-desa sepanjang pesisir pantai kabupaten Gianyar)," kata Bagus Ari Brahmanta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dia berharap program yang telah dilaksanakan Yayasan Puri Kauhan Ubud dapat menginspirasi pihak lain untuk melakukan aksi-aksi pelestarian lingkungan termasuk di wilayah pesisir melalui penanaman mangrove dan tanaman pesisir lainnya.
Rangkaian acara festival kemudian ditutup dengan penanaman bakau bersama dan pengumuman pemenang lomba Eco Games yang diselenggarakan Yayasan Puri Kauhan Ubud, dan diikuti para pelajar di Bali.
Penilaian pemenang Eco Games dilakukan dewan juri dari Yayasan Puri Kauhan Ubud dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Unda Anyar.
Untuk kategori SMA, hadir sebagai juara yakni SMAN 2 Kuta Selatan, dengan poin 146. Sementara untuk kategori SMP, gelar juara diraih SMP Insan Mulia Bali, dengan poin 138.
Sedangkan juara favorit pilihan peserta dan dan dewan juri yakni SMAN 10 Denpasar.
Baca juga: Yayasan Puri Kauhan Ubud ikut meriahkan Festival Mangrove 2023
Baca juga: Menparekraf tanam mangrove di Desa Terong Belitung
Baca juga: Pemprov Jatim gelar festival mangrove di Pasuruan
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023