Menariknya, tidak hanya besarnya cinta seorang ibu yang diperlihatkan dalam film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon,” melainkan juga cinta sejati yang masih ada di dunia ini..Jakarta (ANTARA) - Film terbaru “Suzzanna Malam Jumat Kliwon” akhirnya resmi tayang di bioskop Indonesia mulai 3 Agustus 2023 dengan premis horor dan alur seputar bentuk cinta yang menarik untuk ditonton.
Melalui penayangan perdananya di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (29/7), film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon” mengisahkan tentang Suzzanna (Luna Maya) yang hidup bahagia bersama kekasihnya, Surya (Achmad Megantara). Film tersebut bukan merupakan biografi mendiang Suzzanna, dan menghadirkan kisah baru dari semesta sundel bolong yang sempat diperankannya beberapa puluh tahun lalu.
Namun, kebahagiaan Suzzanna hanya sebentar hingga kabar keluarganya terlilit utang sampai di telinganya. Waktu pelunasan utang yang sedikit, ditambah jumlah utang yang banyak membuat keluarga Suzzanna menyerah dan memilih Suzzanna dijadikan sebagai jaminan.
Suzzanna pun akhirnya dijadikan sebagai istri kedua oleh si pemberi utang bernama Raden Aryo (Tyo Pakusadewo). Aryo mengambil Suzzanna sebagai istrinya karena hingga tua dirinya bersama istri pertamanya, Minati (Selly Marcelina) belum juga dikaruniai anak.
Surya yang mendengar kabar tersebut pun sedih dan sempat mengacaukan pernikahan Suzzanna dan Raden Aryo. Namun, Surya pun terpaksa mundur dan memilih untuk menghindari Suzzanna selama beberapa waktu, terutama saat mendengar kabar Suzzanna sedang hamil.
Di sisi lain, Suzzanna yang sedang hamil mendapatkan berbagai teror aneh yang disebabkan oleh istri pertama Raden Aryo, yakni Minati. Dengan segala cara, Minati melancarkan santetnya pada Suzzanna dan menyebabkan Suzzana kehilangan nyawa saat melahirkan sang anak.
Surya yang masih mencintai Suzzanna pun mencoba untuk menggali kuburan Suzzanna untuk memastikan kabar kematiannya yang ganjil. Setelah membawa mayat Suzzanna ke sana ke mari, Surya pun membuat kesepakatan dengan iblis untuk membangkitkan kembali Suzzanna.
Syaratnya, iblis tersebut ingin menebus kebangkitan Suzzanna dan menggantinya dengan nyawa anak Suzzanna yang baru dilahirkan tersebut. Surya pun setuju dengan syarat itu hingga Suzzanna bangkit kembali.
Setelah Suzzanna bangkit, hal pertama yang dicarinya adalah keberadaan sang anak. Ia bersama Surya pun mencoba untuk menyelamatkan anaknya yang masih berada di rumah Raden Aryo.
Minati yang bertugas mengurus anak Suzzanna pascakematiannya selalu berusaha mencelakai anak itu. Suzzanna dan Surya pun berusaha mengambil kembali anak itu karena nyawa sang anak yang sedang terancam. Akankah Suzzanna dan Surya berhasil menyelamatkan sang anak? Apakah pembalasan dendam atas kematian Suzzanna berhasil dilakukan?
Arti cinta dalam film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon”
Meskipun premis film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon” adalah horor, unsur drama di dalamnya pun tidak luput dari perhatian tim produksi dan menarik untuk disimak. Suzzanna yang sebelumnya memiliki ikatan kekasih dengan Surya pun cukup memancing emosi penonton karena kelekatan akting antara Luna Maya dan Achmad Megantara.
Suzzanna yang sudah menikah dan masih menyimpan rasa pada Surya sekilas seperti sebuah pengkhianatan terhadap suaminya. Namun, pernikahan paksa yang terjadi pada Suzzanna cukup membuat penonton memaklumi sikap Suzzanna.
Suzzanna pun tidak pernah melewati batas, meskipun dirinya masih mencintai Surya. Ia juga digambarkan sebagai seorang istri yang patuh dan berusaha menjadi ibu yang baik di masa kehamilannya.
Bahkan, saat dirinya sudah bukan manusia lagi, hal pertama yang dilakukan Suzzanna adalah mencari sang anak dan memastikan keselamatannya. Bayi yang tidak pernah dilihatnya itu pun tidak menyurutkan kasih sayang Suzzanna sebagai ibu terhadap anaknya.
Menariknya, tidak hanya besarnya cinta seorang ibu yang diperlihatkan dalam film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon,” melainkan juga cinta sejati yang masih ada di dunia ini. Melihat banyaknya masalah percintaan di era saat ini, kisah cinta Suzzanna dan Surya patut dijadikan refleksi bahwa cinta sejati itu masih ada, meskipun maut telah memisahkan.
Perjanjian Surya dengan iblis di dalam film tersebut sempat mengundang tanya para penonton karena ketidaklazimannya. Di sini, Surya memang terkesan gila dan sulit diterima akal sehat, pada akhirnya penonton akan mengerti perbuatannya tersebut hanya dilakukan atas dasar cinta.
Tidak sampai di situ, Surya pun bersedia membantu Suzzanna untuk menolong sang anak yang masih berada di rumah Raden Aryo. Padahal, jika dipikir kembali, Surya tidak perlu membantunya karena sang anak bukan darah dagingnys.
Namun, Surya bersedia dan tidak memikirkan masalah itu. Pada akhir cerita pun penonton akan dibuat takjub dengan sikap Surya yang memang mencintai Suzzanna sebagai cinta terakhirnya.
Balutan komedi pelepas tawa
Tidak hanya horor mencekam khas Suzzanna, film tersebut juga menyajikan adegan-adegan komedi yang siap mengocok perut. Hadirnya duo Hansip Japra (Adi Bing Slamet) dan Rojali (Opie Kumis) menambah kelucuan di beberapa adegan film.
Penonton pun dapat rileks sejenak saat adegan komedi di dalam film muncul di tengah adegan horor yang cukup menegangkan. Tidak hanya kelucuan dari duo hansip tersebut, tetapi adegan komedi juga muncul di sela-sela percakapan antara Suzzanna dan beberapa orang setelah dirinya berubah menjadi hantu.
Selain itu, adegan ikonik makan banyak ala sundel bolong Suzzanna pun turut hadir dalam film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon.” Uniknya, adegan Suzzanna makan banyak sate di film lawasnya, di film ini adegan tersebut diubah menjadi makan bakso.
Setelah Suzzanna bangkit dari kematiannya, ia pun pergi ke desa untuk mencari anaknya. Di tengah pencariannya, muncul tukang bakso (Ence Bagus) yang berusaha menghindari Suzzanna.
Namun, Suzzanna yang jeli itu pun memberhentikan si tukang bakso dan memesan porsi bakso dalam jumlah tidak wajar. Di sini, sekali lagu sutradara berhasil membuat adegan pengocok perut dan bisa dikatakan sebagai adegan terbaik dari film tersebut.
Sentuhan budaya khas Nusantara
Dengan latar tempat di Jawa Timur, film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon” menghadirkan sentuhan budaya lokal yang menarik. Jawa Timur memang sudah banyak diangkat di sejumlah film, tetapi film tersebut cukup serius memperkuat budaya Jawa Timur di dalam beberapa adegannya.
Misalnya saja dengan syukuran panen. Di adegan tersebut, terlihat beberapa penari menarikan tarian khas Jawa Timur yang menandakan dimulainya musim panen.
Dahulu, masyarakat pedesaan di berbagai wilayah Indonesia, Jawa Timur salah satunya, cukup sering mengadakan syukuran dan pesta untuk menyambut musim panen. Hingga kini pun masih banyak masyarakat perdesaan yang melakukan hal serupa sebagai bentuk ucapan syukur dan meminta keberkahan atas panen mereka.
Di bagian pembukaan film pun terlihat bentuk budaya lainnya saat Surya melakukan tanding dengan tangan kosong bersama seorang pria lainnya di atas lumpur. Di sebagian daerah di Indonesia, pertandingan dengan tangan kosong di atas lumpur juga dilakukan sebagai bentuk pertandingan dan simbolisasi dari kejantanan seorang pria.
Tidak hanya itu, pelafalan percakapan dalam bahasa Betawi juga dihadirkan dalam film tersebut. Meskipun berlatar di Jawa Timur, kehadiran duo hansip sebagai penutur bahasa Betawi turut menyemarakkan sentuhan budaya di dalam film tersebut.
Opie Kumis dan Adi Bing Slamet merupakan seniman Indonesia yang memiliki ciri khas bertutur dengan bahasa Betawi. Boleh jadi pemilihan keduanya sebagai penutur bahasa Betawi bukanlah suatu kesengajaan, tetapi hal tersebut justru menambah keunikan film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon” karena perpaduan budaya di dalamnya.
Sementara itu, film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon” disutradarai oleh Guntur Soeharjanto dan diproduseri oleh Sunil Soraya. Film tersebut dibintangi oleh sederet aktor dan aktris populer, antara lain Luna Maya, Achmad Megantara, Tyo Pakusadewo, Selly Marcelina, Taskya Namya, Adi Bing Slamet, Opie Kumis, dan Clift Sangra.
Film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon” yang memiliki durasi sekitar 132 menit tersebut dapat disaksikan di bioskop seluruh Indonesia mulai 3 Agustus 2023.
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023