Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI bersama Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (MOGEF) Korea Selatan mendorong pemberdayaan sosio-ekonomi perempuan melalui pelatihan vokasional yang berkelanjutan Official Development Assistance (ODA) di Jawa Barat.
"Kami telah menjalani proyek ini selama empat tahun terakhir dan akan berlanjut hingga 2024. Kami menegaskan kembali komitmen terhadap proyek ini dan berharap untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat untuk tahun-tahun mendatang," kata Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA Lenny N Rosalin dalam keterangan, di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, memasuki tahun keempat pelaksanaan proyek Official Development Assistance, KemenPPPA berupaya membangun sistem pelatihan vokasional yang berkelanjutan dengan menghubungkan peserta pelatihan ke pasar tenaga kerja maupun sebagai wirausaha, serta menyusun rekomendasi kebijakan yang responsif gender.
Proyek ODA di tahun 2023 akan dilaksanakan mulai dari Juli hingga Desember 2023.
Baca juga: Menteri Bintang dorong penguatan kapasitas perempuan dalam politik
Baca juga: KemenPPPA: Perlu perlindungan konsumen berperspektif gender
Proyek ini akan melibatkan 81 SMK dan total peserta sebanyak 1.620 orang. Para peserta akan dilatih menggunakan kurikulum terbaru yang dikembangkan dari hasil evaluasi di tahun-tahun sebelumnya.
Bidang pelatihan-nya meliputi pelatihan memasak, menjahit, kecantikan, teknologi informasi, dan e-commerce.
Sementara Director of Ministry of Gender Equality and Family (MoGEF) Korea Selatan Hoejin Jeong menambahkan melalui proyek ODA, diharapkan pelatihan vokasional ini dapat meningkatkan partisipasi perempuan untuk terjun ke dunia kerja dengan kemampuan kejuruan yang dimilikinya, sekaligus meningkatkan kemampuan ekonomi.
Selain itu, Hoejin Jeong berharap Pemerintah Indonesia melalui KemenPPPA juga dapat mendorong kebijakan lanjutan yang mendukung terselenggara-nya proyek serupa ke depan.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023