...penderitaan rakyat Suriah "disebabkan oleh sanksi ekonomi yang tidak adil yang bertentangan dengan hukum internasional..."Damaskus (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rabu, mendesak negara-negara BRICS untuk membantu "menghentikan kekerasan" di negaranya dan mengakhiri penderitaan rakyatnya.
Pengakuannya itu muncul pada saat pengawas hak asasi Amnesty International mengatakan, dunia harus menekan semua pihak dalam konflik--yang diperkirakan telah menewaskan sekitar 70.000 orang sejak Maret 2011--untuk "mengakhiri kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan."
"Saya menyerukan kepada para pemimpin BRICS untuk bekerja sama guna segera menghentikan kekerasan di Suriah dalam rangka menjamin keberhasilan satu solusi politik," kata Bashar dalam satu surat kepada Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
"Ini akan memerlukan kejelasan internasional dalam rangka mengeringkan sumber daya teroris, dan untuk mengakhiri pendanaan mereka serta mempersenjatai mereka," kata Bashar dalam surat yang diterbitkan oleh kantor berita resmi SANA.
Hampir empat juta orang telah melarikan diri, baik ke negara-negara tetangga atau di dalam Suriah, selama dua tahun terakhir, pada saat pemberontakan yang awalnya damai telah memberikan jalan untuk perang saudara yang akhir-akhir ini tampaknya telah mencapai jalan buntu berdarah.
Namun Bashar mengatakan, penderitaan rakyat Suriah "disebabkan oleh sanksi ekonomi yang tidak adil yang bertentangan dengan hukum internasional dan berdampak langsung terhadap kehidupan dan kebutuhan dasar warga negara Suriah."
Suriah ingin bekerja sama dengan negara-negara BRICS "sebagai satu-satunya kekuatan yang berusaha untuk membawa perdamaian, keamanan, dan kerja sama antar negara, jauh dari hegemoni dan ketidakadilan yang dikenakan pada rakyat kami dan negara selama puluhan tahun," kata Bashar.
Setelah pertemuan di Durban, Afrika Selatan, para pemimpin BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas keamanan yang memburuk dan situasi kemanusiaan di Suriah. BRICS secara diam-diam menentang seruan Barat untuk membantu menggulingkan Bashar.
Mereka menyerukan "proses politik yang dipimpin Suriah" untuk mencapai perdamaian melalui dialog "yang memenuhi aspirasi yang sah dari semua bagian masyarakat Suriah dan menghormati kemerdekaan Suriah."
Amerika Serikat, bagaimanapun, menolak imbauan Bashar sebagai tanda "isolasi luar biasa terhadap rezim Bashar."
"Anda melihat mereka (rezim Bashar-red) seperti menggapai-gapai untuk setiap cabikan terakhir dari dukungan yang mereka dapat kumpulkan, yang sangat terbatas," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell kepada wartawan.
(AK)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013