"Seandainya (Marzuki) nggak manuver dia ada potensi menjadi Ketua Umum. Kalau sudah begitu, sudah susah," kata Mubarok di Jakarta, Kamis.
Mubarok memang melihat manuver Marzuki itu tidak bermasalah dan didasari niat yang baik. "Tapi dalam politik maksud baik bisa dimaknai berbeda kalau salah caranya. Itu (mengumpulkan) bukan tugas per orang tapi kelompok," katanya.
"Yang diundang katanya transit saja tapi yang datang dari DPD Jawa Timur, NTT. Kok mereka diundang transit ke Jakarta, Jadi nggak lucu. Jadi seperti fenomena kongres Bandung. Kalau Bandung dilakukan kongres biasa. KLB arena penyelamatan partai, paradigmanya krisis manajemen, tapi jangan ada manuver," kata Mubarok.
Ia menyebutkan, satu-satunya kandidat yang pantas dan cocok menjadi ketua umum adalah Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya masih berkata seperti itu. Dukungan ke SBY modal yang baik untuk demokrasi, musyawarah mufakat. Siapapun yang diajukan disetujui," katanya.
Pada KLB nanti, imbuhnya, tidak kan ada kejutan sama sekali. "Ya saya kira begitu. KLB damai. Pak SBY punya pilihan kader yang tepat. Nggak ada kasak kusuk, nggak ada manuver," kata Mubarok.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013