Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni, menyatakan bahwa kader muda Muhammadiyah harus bisa memberdayakan masyarakat lewat praktik keagamaan ala Muhammadiyah.
"Kesalehan sosial berarti kita membebaskan orang miskin agar berdaya, menyantuni anak yatim, memberikan pendidikan bagi yang tidak bisa mengakses pendidikan," ujar Raja Juli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Wamen ATR/BPN yang juga Mantan Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode 2000-2002 ini menyampaikan kegundahannya terhadap angkatan muda Muhammadiyah yang mengalami krisis kepercayaan diri dalam menjalankan praktik keagamaan ala Muhammadiyah.
Menurut dia, cara keislaman ala Muhammadiyah tidak hanya mempertebal kesalehan yang bersifat individual, akan tetapi kesalehan sosial juga menjadi yang utama.
Baca juga: Wali Kota inginkan Muhammadiyah Sumut dukung "Medan Islamic Centre"
Baca juga: Gandeng Universitas Muhammadiyah, Pangkalpinang rancang pembangunan LH
Ia merasa heran apabila terdapat kader muda Muhammadiyah menganggap kesalehan sosial tidak lagi keren. Baginya, sejak dahulu Muhammadiyah bergerak dalam upaya memberdayakan masyarakat.
"Saya bukan menolak soleh ritual, boleh, tapi jangan berhenti di situ. Kesalehan harus ditunjukkan dengan bermanfaat terhadap orang lain," kata dia.
Di sisi lain, kader Muhammadiyah juga jangan hanya jago kandang. Ia meminta supaya kader-kader Muhammadiyah apalagi pucuk pimpinan di tingkat nasional harus melanjutkan kiprahnya ke level yang lebih tinggi.
"Jangan Kader Muhammadiyah ini juga jago kandang. Di musywil, di muktamar, mungkin menang. Tapi apakah tetap bisa mempertahankan kemenangan itu di wadah yang lain? Patut kita uji," ujar dia.*
Baca juga: MDMC dilantik jadi sekber implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana
Baca juga: Haedar Nashir: Tahun baru Islam momentum bangun kekuatan ekonomi umat
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023