Jakarta (ANTARA News) - Gubernur BI terpilih untuk masa jabatan 2013-2018, Agus Martowardojo, berperan menstabilkan nilai tukar dengan menekan inflasi karena akan menghadapi spekulan nilai tukar, demikian pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy.
"Saya kira Agus akan seperti Gubernur Bank Indonesia sebelumnya. Dia akan dipecundangi spekulan nilai tukar," kata Ichsanuddin kepada ANTARA News ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Anggota Tim Ahli Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gajah Mada itu mengatakan masalah yang dihadapi Agus sebagai Gubernur BI mendatang bermuara dari rezim devisa bebas yang dianut pemerintah sekarang.
"Rezim devisa bebas itu akan mempecundangi siapapun Gubernur Bank Indonesia yang ada di sana, selama struktur pasar domestik sektor keuangan maupun struktur pasar domestik sektor riil dikuasai asing," kata Ichsanuddin.
Agus, lanjut mantan Komisaris PT Pelindo II itu, akan menghadapi tingkat inflasi yang didorong naiknya tarif listrik, harga barang, bahan bakar minyak, dan tarif jalan tol.
"Pada posisi inflasi seperti itu, (dengan) nilai tukar seperti itu, (akan) mengancam pertumbuhan (ekonomi)," katanya.
Ichsanuddin menilai Agus sebagai sosok yang memegang prinsip makro prudensial, tapi dia akan sulit menghadapi perubahan-perubahan yang diminta karena mempunyai konsekuensi hukum.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013