Dari sisi kualitas, unit pendidikan vokasi milik Kemenperin sudah sangat baik. Namun, saat ini yang perlu digenjot adalah sisi peningkatan jumlah atau kuantitasnya
Surabaya, Jatim (ANTARA) - Kementerian Perindustrian menggenjot peningkatan jumlah lulusan dari unit pendidikan vokasi di bawah kementerannya yang dapat langsung diterima bekerja di sektor industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Jatim, Jumat mengatakan secara keseluruhan atau 100 persen lulusan dari unit pendidikan vokasi di bawah Kemenperin langsung diterima kerja di sektor industri.
"Artinya, dari sisi kualitas, unit pendidikan vokasi milik Kemenperin sudah sangat baik. Namun, saat ini yang perlu digenjot adalah sisi peningkatan jumlah atau kuantitasnya," ujarnya.
Sebab, kata Menperin, rata-rata penambahan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri sebanyak 600-700 ribu per orang. Hal itu juga menunjukkan bahwa sektor manufaktur semakin bergeliat, tidak sedang mengalami deindustrialisasi, karena meningkatnya penyerapan tenaga kerja.
"Banyak lagi indikator lainnya yang menandakan industri kita masih ekspansif seperti laporan survei dari PMI manufaktur Indonesia dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI)," ucapnya.
"Melalui unit pendidikan vokasi dan lembaga pelatihan yang kami miliki, kami menargetkan untuk memenuhi hingga 30 persen dari total kebutuhan SDM industri tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan memaparkan dalam upaya membangun SDM industri yang kompeten dan berdaya saing global, pihaknya telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan vokasi, baik bagi angkatan kerja maupun calon angkatan kerja nasional.
"Diperlukan upaya terkoordinasi untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri melalui penyiapan tenaga kerja industri yang kompeten, yaitu pembangunan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dapat menjembatani kebutuhan industri dengan kompetensi yang dihasilkan," kata Masrokhan.
Dalam penyelenggaraan rakornas di Surabaya dilakukan penandatanganan MoU antara BPSDMI dengan beberapa mitra industri yaitu PT Mayora, PT Petrokimia Gresik, dan PT Denso.
Selain itu, terdapat pula beberapa penandatanganan MoU antara satuan kerja BPSDMI dengan mitra industri lainnya.
Kerja sama yang dijalin antara BPSDMI, unit pendidikan dan pelatihan vokasi, mitra industri, serta mitra kerja luar negeri selama ini telah menghasilkan berbagai output yang menjadi success story program pengembangan SDM industri.
"Salah satu implementasi dari kerja sama tersebut adalah penyerahan hibah berupa perangkat virtual reality dengan total 10 unit oleh PT Petrokimia Gresik dan Konsulat Jenderal Amerika yang dilakukan dalam Rakornas BPSDMI tahun ini," ujarnya.
Baca juga: Kemenperin mencetak tenaga kerja kompeten penuhi kebutuhan industri
Baca juga: Kemenperin targetkan penuhi 30 persen kebutuhan SDM industri
Baca juga: Industri manufaktur berkontribusi 27,4 persen pada penerimaan pajak
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023