Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua, meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya deteksi dini dan penanganan stunting di daerah itu.

Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura Evert Meraudje pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30 di Jayapura, Kamis, mengatakan bahwa berdasarkan perhitungan dari sistem aplikasi online Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGM) pada 30 April 2023 sebanyak 1.489 anak di Kota Jayapura menderita stunting.

"Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi, sinergi, dan kerja sama semua pihak untuk memaksimalkan program penanganan stunting di Kota Jayapura," katanya.

Baca juga: Lantamal Jayapura-BKKBN Papua kolaborasi percepatan penurunan stunting

Menurut Meraudje, untuk melahirkan generasi muda Papua khususnya Kota Jayapura yang andal, maka harus mewujudkan keluarga yang berkualitas yang dapat diukur melalui indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang terdiri atas tiga dimensi yakni ketenteraman, kemandirian, dan kebahagiaan.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Nerius Auparay mengatakan saat ini pihaknya fokus pada pengendalian kuantitas penduduk guna mencegah ledakan penduduk dan menekan jumlah kelahiran.

Baca juga: Pemkot Jayapura tekan stunting wajibkan kepemilikan Kartu Ibu dan Anak

"Selain itu, juga untuk meningkatkan kualitas penduduk yang akan mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, tren kualitas penduduk dan kualitas keluarga memegang peranan penting dalam pemanfaatan kesempatan bonus demografi yang harus dapat ditransformasikan menjadi bonus kesejahteraan.

Baca juga: Biak Numfor gencarkan program dapur sehat di kampung cegah stunting

"Harganas diharapkan bisa dimanfaatkan untuk percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang salah satu faktor penentunya adalah percepatan penurunan stunting," ujarnya.

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023