Sosok ibu yang berdaya antara lain memiliki pengetahuan yang juga dapat mencakup pengasuhan yang baik untuk anak sebagai salah satu upaya mencapai keluarga bahagia.
Dia mengatakan ibu akan lebih berdaya mengembangkan potensi, meningkatkan wawasan dan keterampilan sehingga dapat memberikan pengasuhan yang baik dan berkontribusi dalam perekonomian keluarga, dalam keluarga dengan hubungan yang setara.
Ini, sambung dia, merupakan prioritas program sesuai dengan lima arahan Presiden Joko Widodo, yaitu salah satunya meningkatkan kewirausahaan perempuan yang berperspektif gender sehingga berdampak kepada peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak.
"Ibu bekerja tak berarti pengasuhan anak menjadi terlantar. Bagaimana pengetahuan ibu juga diisi pola pengasuhan yang baik bagi anak. Inilah yang dikatakan kewirausahaan perempuan berperspektif gender," tutur Rini.
Kemudian, berbicara mengenai keluarga bahagia, dalam kesempatan itu, dokter spesialis anak lulusan Universitas Indonesia dr Yuni Astria, SpA, berpendapat keluarga bahagia adalah keluarga yang konsisten memenuhi kebutuhan dasar tumbuh kembang anak yaitu ASUH, ASIH dan ASAH.
Menurut dia, terwujudnya ASUH, ASIH dan ASAH tidak lepas dari peran ibu sebagai salah satu aktor utama tumbuh kembang anak karena ibu yang hebat melahirkan generasi yang hebat.
ASAH berkaitan dengan stimulasi anak untuk mengembangkan kemampuan sensorik, motorik,
kognitif, spiritual hingga kepemimpinan.
ASUH yakni dalam wujud memberikan pujian, dukungan ketika anak bisa melakukan sesuatu yang bahkan sederhana atau bukan sesuatu yang kompleks.
Baca juga: Psikolog: Keluarga dan teman sumber dukungan agar bahagia
Baca juga: "Amat bahagia", pencari suaka Honduras gabung dengan keluarga di AS
Baca juga: Tanda-tanda keluarga harmonis dan bahagia
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023