proses pengerjaan akan dimulai tahun depan
Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan siap menganggarkan renovasi pembangunan Jembatan Jenelata setelah rusak dihantam banjir bandang pada 2019.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Rabu, mengatakan sebelum renovasi jembatan dilakukan, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang karena jembatan tersebut di bawah tanggung jawabnya.
"Masyarakat mengeluhkan kondisi jembatan yang sangat rapuh karena membahayakan warga. Jembatan Jenelata itu di bawah tanggung jawab Balai dan kita akan koordinasikan agar ada penyerahan aset," ujarnya.
Bupati mengatakan pihaknya tidak bisa memperbaiki jembatan tersebut meskipun masyarakat sudah sering datang mengeluhkan kondisi tersebut kepada pemerintah daerah.
Karena itu, dirinya akan berupaya berkoordinasi dengan BBWS Pompengan Jeneberang agar bisa mengambil alih aset tersebut untuk segera dianggarkan pembangunan renovasinya.
"Di satu sisi kami mau memperbaiki tapi di sisi lain lagi ini bukan di bawah tanggungjawab kami. Makanya, agar kami bisa memperbaiki terlebih dahulu perlu dilakukan pengalihan aset dari BBWS Pompengan Jeneberang ke Pemkab Gowa," katanya.
Baca juga: Menteri PUPR targetkan empat bulan pembangunan jembatan permanen
Baca juga: Pemprov Jatim targetkan rekonstruksi dua jembatan rampung dua bulan
Dalam peninjauannya ke Jembatan Jenelata di Kecamatan Manuju tersebut, Bupati Gowa didampingi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Gowa, Rusdi Alimuddin, dan Kepala Badan Pengelolah Keuangan Daerah (BPKD) Abd Karim Dania.
Sebagai rencana awal pengambil alihan aset, rencananya Pemerintah Kabupaten Gowa akan berkoordinasi dengan BBWS Pompengan Jeneberang terkait langkah-langkah apa yang perlu dilakukan. Pihaknya pun menargetkan tahun ini pengambilalihan aset mulai dapat dilakukan.
"Jembatan Jenelata dan Bendungan Bili-bili itu adalah aset BBWS Pompengan Jeneberang jadi mesti melalui proses penyerahan aset dulu baru bisa kami mulai kerjakan. Tahun ini kami menargetkan untuk pengambil alihan aset dulu," terangnya.
Adnan menuturkan setelah Jembatan Jenelata menjadi aset Pemerintah Kabupaten Gowa, maka pengerjaan jembatan pun baru dapat dilakukan pada 2024. Hal ini lantaran prediksi pengerjaan jembatan membutuhkan waktu selama 10 bulan.
"Hari ini kita turun untuk melihat langsung kondisi jembatan saat ini agar kita dapat mengestimasi dan merencanakan berapa total anggaran yang dibutuhkan. Sehingga kami harap renovasi jembatan ini dapat dilakukan dengan lebih baik lagi dari kemarin," katanya.
Baca juga: Pemerintah prioritaskan rekonstruksi jembatan rusak akibat lahar
Baca juga: Gerak cepat pemerintah tangani banjir lahar dingin Semeru di Lumajang
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa Rusdi Alimuddin mengatakan, perencanaan renovasi pembangunan Jembatan Jenelata akan dimulai tahun ini. Sementara untuk proses pengerjaannya baru akan dimulai pada 2024 mendatang.
"Selain pengambil alihan aset kami juga akan membuat perencanaan pembangunan kembali terlebih dahulu. Makanya proses pengerjaan akan dimulai tahun depan," ujarnya.
Jembatan Jenelata ini direncanakan akan dibangun dengan ukuran 6 x 60 meter dengan perkiraan anggaran mencapai Rp7,5 miliar. Perencanaan model jembatan sama dengan model Jembatan Esere di Kecamatan Tompobulu.
Baca juga: PUPR-PKPP Riau memperbaiki jembatan ambruk di Inhil
Baca juga: Jalan Jembatan Juwana Pati Yang Lama diperbaiki untuk sambut pemudik
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023